Para
peneliti Belgia sangat bersemangat saat mereka melakukan berbagai uji
coba terhadap panda raksasa untuk mengetahui satu hal. Bagaimana panda
mencerna batang bambu yang keras. Para peneliti itu berharap menemukan
formula baru untuk menjadikan kotoran hewan lucu itu sebagai generasi
baru bahan bakar nabati ( biofuel ). Secara genetik, panda yang kini
nyaris punah adalah karnivora, tetapi hewan ini mampu diet dan
beradaptasi secara eksklusif hanya mengonsumsi bambu.
Para
peneliti mengatakan, mereka fokus mempelajari mikroorganisme di dalam
usus hewan tersebut. " Kami sedang meneliti enzim baru yang bisa diubah
menjadi biomassa, " ujar Korneel Rabaey, profesor biokimia dan teknologi
mikrobial pada Ghent University, Belgia. Hasil penelitian ini
diharapkan mampu menghasilkan generasi kedua bahan bakar nabati yang
lebih murah dan lebih mudah memproduksinya.
Obyek
penelitian di Kebun Binatang Pairi Daiza di Brugelette, Belgia, adalah
sepasang panda raksasa. Xing Hui yang berarti binatang bersinar dan Han
Hao yang artinya si baik, yang tampak tidak peduli dengan kegiatan para
peneliti mengumpulkan kotoran mereka. Xing Hui dan Hao Hao justru lebih
tertarik pada pancaran sinar matahari dengan berjemur dan menikmati
hidangan bambu yang pagi itu disediakan bagi mereka.
Pasangan
panda itu masing-masing bisa mengonsumsi 10 kilogram bambu per hari. "
Kami benar-benar penasaran mengapa mereka hanya makan bambu, " ujar
Rabaey. Miturut penghitungan pada 2013, panda raksasa yang berasal dari
Tiongkok tengah populasinya tinggal 2.200-an.
Sekitar
1.800 diantaranya masih tinggal di habitat asilnya di Tiongkok tengah.
Sementara sisanya dipelihara di kebun-kebun binatang di seluruh dunia
dan pusat-pusat penangkaran.
Reuters / JOY.
0 komentar