Komisi
Eropa, badan eksekutif dari Uni Eropa, mengirim dua tambahan satelit
navigasi Galileo ke luar angkasa. Satelit itu diluncurkan pada Jumat (
11/9 ) pukul 09.08 WIB dari Pusat Antariksa Kourou di Guyana, Perancis,
memakai roket Soyus. Setelah empat jam, kedua satelit lepas dari bagian
atas roket.
Penambahan
itu, ada 10 setelit Galileo yang mengangkasa dari rencana 30 satelit.
Meski sistem satelit navigasi itu baru beroperasi jika ada minimal 14
satelit, sinyal yang dipancarkan bisa diterima dengan perangkat cip
kompatibel. " Sejumlah perangkat cip dikembangkan melalui telepon pintar
atau alat navigasi bagi mobil, " kata Javier Benecdicto, manajer
program Galileo dari Badan Antariksa Eropa, ESA, Jumat.
Galileo
dirancang untuk melengkapi sistem satelit navigasi Amerika Serikat
Global Positioning System ( GPS ) agar memberi presisi hasil lebih baik
bagi pengguna. Selain Galileo dan GPS, sejumlah negara mengembangkan
satelit navigasi, yakni Rusia dengan Glonass dan Tiongkok dengan Beidou.
Sumber : Kilas Iptek / BBC / MZW.
0 komentar