Peneliti yang mempelajari konsekuensi dari ciuman yang intens, penggunaan kata uh secara
global, dan seberapa parah sengatan lebah di bagian tubuh yang berbeda
termasuk dalam daftar pemenang Hadiah Nobel untuk pencapaian ilmiah yang
jenaka. Hadiah tahunan yang dimaksudkan untuk meningkatkan gairah
meneliti dan menelurkan inovasi ini diberikan oleh majalah humor ilmiah Annals of Improbabel Research sebagai
parodi Hadiah Nobel yang akan diumumkan bulan depan. Di antara 10
penghargaan yang diberikan salah satunya diterima kelompok periset yang
mengungkapkan, hampri semua mamalia, berapa pun ukuran tubuhnya, perlu
waktu rata-rata 21 detik untuk buang air kecil.
Penghargaan
lain diberikan pada periset yang menggunakan matematika untuk
menentukan bagaimana seorang kaisar di Afrika Utara pada abad ke-17
menjadi ayah dari 888 anak hanya dalam 30 tahun. Kelompok peneliti lain
mendapat penghargaan setelah menempelkan tongkat di pantat ayam untuk
mendemonstrasikan bagaimana dinosaurus berjalan. Ada juga peneliti untuk
menentukan tingkat kegawatan penyakit usus buntuk berdasarkan rasa
sakit yang diderita pasien saat mengemudi melewati polisi tidur.
Hadiah
di bidang fisiologi dan entomologi diterima Michael L Smith dengan
riset tentang sakitnya disengat lebah. Smith mengatur agar lebah madu
menyengatnya di 25 lokasi dan hasilnya, salah satu yang rasanya paling
sakit adalah sengatan di alat kelamin. Upacara pemberian penghargaan
dilakukan di Havard University Cambridge, Massachusetts, Amerika
Serikat, dipimpin Marc Abrahams, editor majalah tersebut. Hadiah Ig
Nobel di bidang kesehatan diberikan kepada tim yang meneliti efek
biologis dari ciuman yang sangat intens, yang antara lain berkurangnya
alergi kulit.
Adapun hadiah di bidang sastra diterima seorang peneliti yang menemukan kata huh
ternyata ditemukan di setiap bahasa di dunia. Hadiah Ig Nobel juga
diberikan kepada peneliti yang menemukan pelaku bisnis akan lebih suka
mengambil risiko jika di masa kecilnya selamat dari bencana alam. Hadiah
khusus juga diberikan kepada Polisi Metropolitan Bangkok karena
membayar anggota polisi lebih banyak agar tidak menerima suap.
Reuters / WAS.
0 komentar