Penelitian
menunjukkan, sel-sel dari janin dapat memengaruhi kesehatan ibu hamil,
baik positif maupun negatif, saat sudah memasuki jaringan tubuh ibu. Sel
itu kerap bermigrasi melalui plasenta dan tinggal di mana saja di dalam
tubuh ibu. Bahkan, berpuluh-puluh tahun setelah bayi lahir.
Sel janin pada jaringan tubuh ibu itu disebut fetal microchimerism. Penulis
utama studi yang juga peneliti pada Jurusan Psikologi Arizona State
University, Amerika Serikat, Amy Boddy, mengatakan, banyak manusia
membawa sifat tertentu karena memiliki sel yang tergolong asing
tersebut, yang diperoleh selama kehamilan. " Sel janin dapat berperan
sebagai sel punca atau sel epitel yang membentuk sel jantung hati, dan
lain-lain, " tutur Boddy.
Mereka
bisa berpindah ke otak dan berperan sebagai sel saraf. Artinyak,
sel-sel ini sangat dinamis dan memainkan peran besar dalam tubuh ibu
hamil. Seperti ditulis dalam Science Daily, Jumat ( 28/8 ), hasil studi
dipublikasikan dalam tahun ini dalam BioEssays.
Penelitian
menyakini keberadaan sel janin dalam jaringan tubuh ibu ikut
meningkatkan kerentanan pada kanker dan penyakit autoimun, seperti
rheumatoid arthritis atau radang sendi ( kerentanan radang sendi pada
wanita tiga kali lebih tinggi dibandingkan pada pria ). Namun, sel janin
juga bermanfaat, karena kekurangan sel janin pada jaringan payudara
kemungkinan berhubungan erat dengan rendahnya laktasi ( produksi dan
pengeluaran ASI ).
Sumber : Kilas Iptek / Science Daily / JOG.
0 komentar