Studi
terbaru peneliti dari Karolinska Institute, Stockholm, Swedia, terhadap
lima juta orang Swedia selama lebih dari 50 tahun menunjukkan, ada
keterkaitan antara tinggi badan dan risiko kanker payudara dan kanker
kulit. Kajian awal studi yang dipaparkan pada konferensi The European
Society for Pediatric Endocrinology menunjukkan, penambahan setiap 10
sentimeter tinggi badan menambah risiko terjadinya kanker 18 persen pada
perempuan dan 11 persen pada laki-laki. Dr Emelie Benyi yang memimpin
penelitian itu, Jumat ( 2/10 ), mengatakan, banyak faktor risiko kanker,
hal itu bisa menjadi penanda faktor risiko terkait masa tumbuh kembang.
Studi
itu tidak mempertimbangkan faktor risiko lain. Oleh karena itu, orang
yang tinggi tidak perlu khawatir dengan tinggi badannya. Yang terpenting
untuk untuk mengurangi risiko kanker adalah berhenti merokok,kurangi minum alkohol, rajin berolahraga serta menjalani gaya hidup dan pola makan sehat.
Sumber : Kilas Iptek / BBC / ADH / Foto : Thinkstock.
0 komentar