Prototipe
vaksin Sindrom Pernapasan Timur Tengah ( MERS ) terbukti melindungi
monyet dan unta. Kesuksesan vaksin yang diteliti tim dipimpin David B
Weiner dari Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat, itu diharapkan
bisa dipakai pada manusia. Sejak mucul di Timur Tengah pada 2012, MERS
menginfeksi lebih dari 1.400 orang di dunia, 65 persennya meninggal
dunia.
Belum
ada pencegahan dan terapi standar penyakit itu. Meski banyak orang
tertular pasien MERS di rumah sakit, unta diyakini berperan penting
dalam penyebarannya.
Jadi
vaksin itu dirancang bisa untuk imunisasi unta ataupun imunisasi
langsung ke manusia. Miturut Prof Andrew Easton dari Universitas
Warwick, Inggris yang tak terlibat riset itu, Kamis ( 20/8 ), vaksin
menjanjikan untuk mengurangi penyebaran virus pada unta dan menurunkan
risiko pada manusia.
Sumber : Kilas Iptek / BBC / MZW.
0 komentar