Kyoto, salah satu daerah tujuan wisata terpopuler di Jepang, memutuskan mengambil tindakan untuk masalah berbau yang
ditimbulkan oleh turis asing. " Kami melihat meningkatnya jumlah orang
dari luar negeri yang salah menggunakan toilet kami berdasarkan norma
budaya mereka sendiri, " kata Chikashi Kono, pejabat kota Kyoto yang
mengurusi soal higiene. Ini katanya kepada Japan Time, adalah karena
perbedaan antarbudaya.
Misalnya,
beberapa turis asing tidak tahu cara menggunakan WC jongkok dan salah
hadap. Turis yang berasal dari negara-negara di mana tisu WC dibuang di
tempat sampah di dekatnya membawa kebiasaan itu. Ia tak menyadari bahwa
di Jepang tisu WC seharusnya dibuang ke toilet dan disiram sehingga
tidak meninggalkan bau.
Untuk
mencegah insiden-insiden itu, Kyoto, yang Juli lalu ditetapkan oleh
sebuah majalah perjalanan Amerika Serikat sebagai salah satu kota
terbaik dunia, memasang instruksi penggunaan toilet umum di Jepang.
Stiker itu yang memberi penjelasan dalam bahasa Jepang, Inggris, Korea,
dan Mandarin, antara lain berupa instruksi cara menggunakan WC jongkok.
Juga penjelasan cara mengaktifkan sensor siram toilet.
"
Kami harap stiker itu membantu orang untuk mengerti cara yang tepat
menggunakan toilet, kata Ono. Karena stiker yang dipasang sejak akhir
Juni itu, insiden berbau berkurang signifikan, katanya.
Miturut
data pemerintah, 11,05 juta turis asing datang ke Jepang pada
Januari-Juno, naik 46,9 persen dari periode sama tahun lalu. Pengunjung
terbanyak adalah turis asal Tiongkok, Korea, dan Taiwan.
AP / Japan Times /DI.
0 komentar