Pemerintah Kota San Francisco, Amerika Serikat, dibuat pusing oleh sebuah masalah yang tak hilang-hilang, yaitu kebiasaan orang kencing sembarangan. Miturut CNN, untuk mengatasi penyakit sosial masyarakat yang tak beradab ini, pejabat kota memutuskan menggunakan cat anti kencing di sebuah kota. Para petugas telah mengecat 10 tembok dengan cat khusus anti kencing.
Pemerintah
kota diilhami sebuah proyek di Hamburg, Jerman. Dalam proyek itu,
tembok-tembok di distrik kelab malam di Hamburg dilapisi cat penolak
cairan. Jika seorang pelanggar buang air kecil di dinding yang dilapisi
cat yang tidak suka cairan itu, urinenya tidak akan mengalir menuruni
tembok. Dengan sendirinya urine yang telah dikeluarkan tadi akan
menyemprot balik si empunya urine.
Akibatnya
pakaian, sepatu atau celananya akan terkena air kencing sendiri.
Penyakit sosial dengan cara buang air kecil di tempat umum menjadi
masalah kronis di San Francisco sejak lama. Tahun 2002, kota ini
menetapkan peraturan larangan kencing sembarangan dengan denda 50 dollar
AS sampai 100 dollar AS, tetapi peraturan ini memiliki dampak kecil
terhadap kebersihan tembok.
Artinya,
bekas urine akan menempel pada tembok dan menimbulkan bau tak sedap.
Terpaksa bekas urine harus dibersihkan dengan uap dan langkah ini cukup
merepotkan petugas kebersihan kota yang terpaksa menyikat tembok agar
noda urine pada tembok hilang. Cat anti urine akhirnya dimanfaatkan
untuk mengatasi masalah ini.
Tahun
ini sudah ada 375 permintaan pembersihan urine dengan memanfaatkan cat
anti kencing. Semoga cat khusus ini membuat orang kapok kencing sembarangan. Pergunakan
fasilitas toilet di tempat umum dengan baik yang pada umumnya ada yang
gratis atau membayar saat selesai buang air kecil atau besar.
CNN / Image : Handining.
0 komentar