Idiom
yang mengatakan, seandainya katak punya sayap, pasti bokongnya tidak
akan terbentur, sepertinya tak akan berlaku lagi. Nyatanya, ada lebih
dari 80 spesies yang dijuluki katak terbang. Mirip dengan tupai, katak juga bisa meloncat tinggi dan meluncur meskipun tidak benar-benar terbang.
Spesies
baru dari katak terbang baru-baru ini teridentifikasi oleh biolog asal
Australia di dekat Ho Chi Minh City, Vietnam. Sang kodok menggunakan
kaki yang memiliki selaput di antara jari-jarinya untuk dijadikan
parasut dari satu pohon ke pohon lain.
Katak
betina yang lebih besar dan lebih berat juga menggunakan kelopak kulit
di lengannya yang menambah daya aerodinamis katak. Sejauh ini, baru
lima katak yang sudah ditemukan.
Semuanya
berada di wilayah yang jaraknya kurang dari 100 kilometer ke pusat
kota. Hutan-hutan dataran rendah tempat para katak ini hidup merupakan
habitat yang paling terancam keberadaannya di dunia.
Spesies
baru itu dijuluki katak terbang helen sebagai penghormatan terhadap
salah seorang ibu dari peneliti yang pertama kali melihat binatang
amfibi itu.
Sumber : Kilas Iptek.
0 komentar