Tujuh
mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, menemukan mesin penetas telur
penyu. Cara kerja alat penetas itu menggunakan sistem pengaturan suhu.
Jika ingin terlur penyu menetas menjadi penyu jantan, suhu alat harus
diturunkan. Ketujuh mahasiswa tersebut adalah M. Khaerul Askahfi, M.
Abdi Nasrullah, Oni Zakiyah, Herfina Imandania, Vian Dedi Pratama, Hasan
dan Hendra.
Sebaliknya,
jika ingin menetaskan penyu betina, suhu alat penetas harus dinaikkan.
Batas naik turun suhu mulai 25 derajat celcius hingga 32 derajat
celsius. Penetas penyu buatan mahasiswa itu saat ini dipakai untuk
kegiatan konservasi penyu di Desa Wonocoyo, Trenggalek, Jawa Timur.
"
Ketersediaan alat tak sebanding dengan banyaknya telur yang harus
ditetaskan. Dalam satu kali musim tetas, ada 6.000 butir telur,
sedangkan kapasitas satu alat hanya mampu menetaskan 150 butir telur
penyu, " kata M Khaerul Askahfi, salah seorang mahasiswa yang menemukan
mesin itu, dalam siaran pers, Sabtu ( 21/2 ).
DIA.
0 komentar