Pesawat uji coba Jerman telah melakukan penerbangan ke wilayah udara Eslandia guna mengevaluasi situasi setelah letusan gunung api yang mengakibatkan gangguan lalu lintas udara di kawasan Eropa Utara 29/04 lalu. Namun pihak otoritas penerbangan Jerman DLR menyatakan kabut asap pada ketinggian 5 km masih tebal dan akan memungkinkan menutupi bandara-bandara di kawasan sebelah barat daya Eslandia.
Letusan gunung api Eyjafjallajokul yang terletak sekitar 120 km sebelah tenggara ibukota Reykjavik telah 9 telah mengakibatkan kekacauan jadwal penerbangan di kawasan Eropa selama enam hari. Dalam uji coba penerbangan, pesawat dari pusat dirgantara Jerman DLR telah mendarat di Eslandia dan hari itu juga telah kembali pulang ke Jerman.
Selama penerbangan pesawat Falcon 20E ini kalangan pakar memantau penyebaran dan kandungan kabut asap dan partikel debu vulkanik yang telah dimuntahkan gunung api itu. Doktor Oliver Reitbuch menyatakan kabut asap masih sangat kental pada ketinggian 5 km setelah pertengahan April mencapai 9 km. Jika arah angin berubah mungkin saja menutupi bandara-bandara sebelah barat daya Eslandia.
Debu yang dikeluarkan gunung berapi itu berupa partikel abu dan potongan kaca vulkanik yang kecil tapi tajam, dan dapat mencelakakan pesawat yang terbang melintasinya. Asosiasi Angkutan Udara Internasional atau IATA mengatakan tindakan pengamanan untuk melindungi penerbangan komersial itu membuat maskapai penerbangan rugi lebih dari 200 juta dolar per hari.
Sumber : Garit/Iceland - Flight Test.
0 komentar