Metode
terbaru penapisan kanker ovarium yang dikembangkan ilmuwan di Inggris
bisa mendeteksi lebih banyak kasus dibandingkan metode saat ini. Selama
riset, metode itu mampu mendeteksi 86 persen kasus kanker ovarium, dari
46.000 perempuan usia di atas 50 tahun penderita kanker ovarim, dua kali
lebih banyak dari kemampuan deteksi metode yang ada, yakni 41-48
persen.Para peneliti menciptakan program komputer untuk memeriksa risiko
kena kanker ovarium dengan memakai berbagai faktor, termasuk perubahan
level protein CA125, protein yang dihasilkan pasien kanker ovarium.
"
Temuan ini bisa jadi alat ukur akurat dan sensitif melihat pola
perubahan CA125, " kata Ian Jacobs, Presiden University of New South
Wales, Australia, yang terlibat studi itu. Riset dipublikasikan di
Journal of Clinical Oncology, Senin ( 4/5 ).
Sumber : Kilas Iptek /
Livescience / ADH.
0 komentar