Badak
putih dari utara alias Ceratotherium simun cottoni dulu berkeliaran
bebas dalam jumlah besar di Afrika Timur dan Tengah. Sekitar tahun 1960
lebih dari 2.000 badak putih hidup di alam bebas. Bersamaan dengan badak
putih dari selatan alias Ceratotherium simun simun, keduanya mewakili
spesies terbesar dari badak ( Rhinoceros ).
Saat
ini jumlah badak putih selatan masih sekitar 20.000 ekor, tetapi badak
putih utara nyaris punah. Sampai tahun 2011, badak putih utara yang
diketahui masih hidup tinggal delapan ekor. Perinciannya, enam ekor
berada di kebun binatang Ceko dan dua ekor di kebun binatang San Dieogo,
California.
Pada
akhir 2014, satu badak putih di kebun binatang San Diedo, Angalifu yang
berusia 44 tahun, mati karena umur tua. Angalifu tidak menghasilkan
keturunan meskipun ia punya pasangan bernama Nola, keduanya sama-sama
berusia tua. Tiga dari empat badak putih di kebun binatang Ceko telah
dipindahkan ke tempat konservasi di Kenya.
Di
sini para ilmuwan berharap bisa mengembangbiakkan binatang langka ini
untuk mencegah kepunahan. Badak putih utara diburu karena tanduknya yang
banyak digunakan untuk pengobatan dan untuk membuat pegangan pisau.
Sumber : Geo Week / Foto by : BBC.
0 komentar