Situs
media sosial Facebook, dapat menjadi alat yang efektif untuk
menghubungkan dengan teman-teman baru dan lama. Teman lama yang telah
lama hilang, tiba-tiba muncul di akun facebook, entah dengan nama
samaran atau nama aslinya. Dengan kata lain teman lama atau baru saat
ini banyak bertebaran jati dirinya menempel di laman facebook.
Kalau
sudah begitu, facebook bisa menyedot perhatian orang untuk terpaku pada
layar komputer, tablet, dan telepon pintar sambil menatap foto diri
sedang mejeng atau memberitahukan perihal berita penting dan tentu saja
undangan, entah perkawinan atau perkabungan. Beberapa pengguna facebook
miturut Kilas Iptek yang terlalu lama menghabiskan waktu untuk melihat
Facebook, sering membandingkan dirinya dengan teman dunia mayanya. Entah
membandingkan prestasi akademik, atau kegiatan harian yang satu sama
lain bisa dilihat di status Facebooknya.
Kalau
melihat prestasi akademik temannya yang menonjol dibandingkan pengguna
Facebook yang prestasi akademiknya jeblok, maka akan menimbulkan
depresi. Demikian kesimpulan dari penelitian Mai-Ly Steers dari
University of Houston. Dari studi Steers, mereka yang suka membandingkan
dirinya dengan orang lain di Facebook cenderung mengalami depresi.
"
Ini tidak berarti Facebook menyebabkan depresi secara langsung. Namun,
banyaknya waktu yang dihabiskan untuk membuka Facebook dan membandingkan
diri sendiri dengan orang lain, terbukti linier dengan kemunculan
perasaan depresi, " kata Steers, pekan lalu.
Penelitian tersebut diterbitkan di Journal of Social and Clinical Psychology, baru-baru ini.
Sumber : Kilas Iptek / Science Daily / AIK.
0 komentar