Tim
dokter di St Louis dan Oklahoma City, Amerika Serikat, menguji
pemakaian vaksin kanker bersifat personal. Sasaran vaksin itu ialah
kerusakan genetika akibat mutasi yang polanya berbeda di setiap pasien
tumor. Mutasi mengubah protein di permukaan sel dan jadi penanda untuk
dilenyapkan sel kanker.
Algoritma
komputer yang disebut neoantigen akan menganalis penanda baru tersebut
dan memutuskan kerusakan genetika mana yang jadi target vaksin. Hasil
uji pada tiga pasien yang dipublikasikan di jurnal Science menunjukkan,
sistem kekebalan tubuh bisa dikelola untuk melawan kanker kulit. Sel
kanker pasien pertama berkurang dan akhirnya bebas dari kanker.
Pasien
kedua tetap punya tumor, dan pasien ketiga tumornya menyusut. Miturut
salah satu peneliti, Beatriz Carreno, pendekatan vaksin personal punya
banyak tantangan sehingga uji klinik perlu untuk melihat pengaruh
kekebalan tubuh mengendalikan tumor. " Meski masih awal, vaksin personal
menjanjikan, " kata Gerald Linette, peneliti lain, Jumat ( 3/4 ).
Sumber : Kilas Iptek / BBC / MZW.
0 komentar