Aktivis
Hongkong seusai berdemonstrasi pun tidak kurang akal. Mereka
memublikasikan petisi satu halaman penuh di koran berbahasa Tiongkok
pada hari Senin ( 30/3 ) lalu. Mereka mengingatkan mengenai ancaman
terkait kebebasan akademik dan sistem pendidikan di tengah kekhawatiran
represi Pemerintah Beijing yang lebih luas di bekas koloni Inggris itu.
Petisi
tersebut merupakan upaya terbaru para aktivis untuk menyelamatkan masa
depan politik Hongkong. Setelah mahasiswa pro demokrasi menutup
jalan-jalan utama di Hongkong selama 79 hari pada tahun lalu, para
aktivis kemudian menuding Partai Komunis Tiongkok mencoba memberlakukan
aturan keras pada institusi pendidikan. Petisi tersebut mengutip ucapan
pejabat senior Tiongkok yang melakukan serangan pribadi terhadap para
akademisi terkemuka yang pro kepada media Beijing.
Reuters / LOK.
0 komentar