Yang namanya museum adalah tempat untuk menyimpan barang yang punya nilai sejarah tinggi dan patut dipamerkan kepada umum. Namun kalau yang dipamerkan adalah barang peninggalan orang penting yang pernah memerintah negeri di Padang Pasir sana, apakah benda yang dipamerkan itu akan meninggalkan jejak rekam ingatan sejarah kelam dalam sebuah perang besar? Tentu saja ingatan kelam itu sampai menimbulkan korban jiwa ribuan orang yang tewas dalam peperangan antara tentara Irak melawan tentara AS.
Reuters mewartakan, AS telah mengosongkan istana Saddam, termasuk toilet yang digunakan untuk mengurung mantan diktator Irak tersebut. Toilet yang dibangun dari bahan stainless steel dan diperkuat pintu baja itu telah dipindahkan dari sel tahanan yang menjadi tempat Saddam menghabiskan dua tahun sebelum dihukum gantung pada 2006. Toilet tersebut akan dijadikan benda bersejarah bagi AS dan dipamerkan di sebuah museum polisi militer di AS.
Terlebih lagi bila museum itu menyimpan barang berharga yang layak dipamerkan, maka sangat beruntung bila museum polisi militer di Missouri menerima pintu sel penjara tempat Saddam Hussein ditahan sebelum dia dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Irak beberapa tahun lalu. Hanya saja sebagai pelengkap isi museum, koleksi isi bekas penjara Sadam Hussein termasuk di dalamnya toilet yang dipakai Sadam tidak ikut dipamerkan. Yang akan dipamerkan adalah pintu sel penjara tempat Sadam ditahan.
Museum Polisi Militer Amerika Serikat di Fort Wood mengatakan akan memamerkan pintu sel yang terbuat dari baja seberat 227 kilogram dari Victory Base Complex. Selain itu akan dipamerkan pula sejumlah dokumen terkait penahanan Saddam. Namun sebagaimana diberitakan ABC News, mereka menolak tawaran untuk memamerkan toilet dari sel yang sama.
Barangkali toilet bekas pakai orang kuat Irak boleh jadi sangat menjijikkan bila dipamerkan kepada publik AS. Mengingat tokoh Irak ini dimasa jayanya telah membuat sejarah timbulnya perang besar di Teluk Persia sejak dia menginvasi Kuwait di era 90 -an. " Tak ada alasan khusus di balik putusan itu, Kami hanya memamerkan benda yang kami terima saja, " kata Tiffani Wood, wakil Humas Fort Wood kepada Reuters.
Sumber : Reuters.
0 komentar