Sejarah keberadaan Jalak Bali tidak bisa dilepaskan dari laporan penemuan
Dr. Baron Stressmann seorang ahli burung berkebangsaan Inggeris pada tanggal 24 Maret 1911. Atas rekomendasi Stressmann, Dr. Baron Victor Von Plessenn mengadakan penelitian lanjutan (tahun 1925) dan menemukan penyebaran burung Jalak Bali mulai dari Bubunan sampai dengan Gilimanuk dengan perkiraan luas penyebaran 320 km2. Pada tahun 1928 sejumlah 5 ekor Jalak Bali di bawa ke Inggris dan berhasil dibiakkan pada tahun 1931. Kebun Binatang Sandiego di Amerika Serikat mengembangbiakkan Jalak Bali dalam tahun 1962 (Rindjin, 1989).
Habitat terakhir Jalak Bali di Taman Nasional Bali Barat hanya terdapat di Semenanjung Prapat Agung (tepatnya Teluk Brumbun dan Teluk Kelor). Hal ini menarik karena dalam catatan sejarah penyebaran Jalak Bali pernah sampai ke daerah Bubunan - Singaraja (± 50 km sebelah Timur kawasan). Keberadaan burung jalak Bali masuk katagori apendiks satu atau hewan yang sudah langka dan jelas-jelas dilindungi.
Burung ini hanya ditemukan di Bali, kini sudah bertambah jumlahnya seiring suksesnya penangkaran yang dilakukan Mario Blanco seniman lukis putera Maestro Seni Antonio Blanco. Mario berupaya melestarikan dan mengembangan burung jalak yang mempunyai ciri khas khusus yaitu bulu berwarna biru di sekitar matanya ini, telah mulai menangkarkan jalak Bali sejak empat tahun lalu.
Diawali dengan sepasang indukan dan dibantu oleh empat karyawan yang bertugas merawat, burung jalak Bali kini jumlahnya telah mencapai tujuh puluh ekor. Untuk mendapatkan izin memelihara jalak Bali yang merupakan kebanggaan masyarakat Bali, Mario Blanco harus mendapatkan izin dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam- KSDA Pusat di Jakarta.
Di samping adanya musium lukis yang sering didatangi wisatawan asing, berbagai jenis burung dan ayam juga ada di halaman musium ini. Tidak jarang wisatawan yang tujuan utamanya mengunjungi musium menjadi berubah pikiran dan asyik bercengkerama dengan berbagai burung.
Menurut Wikipedia berbahasa Indonesia, Jalak bali ( Leucopsar Rothschildi ) adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang lebih kurang 25cm, dari suku Sturnidae. Di habitat (alam) Jalak Bali menunjukkan proses berbiak pada periode musim penghujan, berkisar pada bulan Nopember sampai dengan Mei.
Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Bagian pipi yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan. Burung jantan dan betina serupa ujud fisiknya.
Jalak bali hanya ditemukan di hutan bagian barat Pulau Bali.Burung ini juga merupakan satu-satunya spesies endemik Bali dan pada tahun 10991 dinobatkan sebagai lambang fauna Provinsi Bali. Keberadaan hewan endemik ini dilindungi undang-undang.
Jalak bali ditemukan pertama kali pada tahun 1910. Nama ilmiah Jalak bali dinamakan menurut pakar hewan berkebangsaan Inggris, Walter Rothschild, sebagai orang pertama yang mendeskripsikan spesies ini ke dunia pengetahuan pada tahun 1912. Karena penampilannya yang indah dan elok, jalak bali menjadi salah satu burung yang paling diminati oleh para kolektor dan pemelihara burung.
Sumber : Wikipedia Bahasa Indonesia/www.tnbalibarat.com/FTP
burung yang indah tuh,.
benar banget dah kalau harus di jaga dan dilestarikan,.
cz hanya bali yang punya