Membicarakan stress di postingan yang terdahulu tentu tak akan ada habis-habisnya dibahas bila dikaitkan dengan kelelahan fisik yang imbasnya berakibat pada turunnya mental emosional seseorang. Agar stress bisa sedikit reda ada baiknya sehat dengan reiki ajak Anda semua untuk belajar relaksasi ringan yang tidak menguras tenaga banyak. Relaksasi ini bisa kita lakukan secara mandiri atau pun memerlukan bantuan orang lain untuk mengendorkan ketegangan otot tubuh kita akibat lelah bekerja seharian di luar rumah. Saya percaya Anda tentu pernah merasakan relaksasi semacam ini. Ya relaksasi pijatan untuk tubuh sehat.
Karena tidak risih dipegang orang lain secara langsung, siapa pun pasti pernah merasakan relaksasi pijatan di sekujur tubuh. Masalahnya ada orang yang senang dipijat dan ada pula yang alergi dipijat. Sebagian sudah kecanduan untuk dipijat namun ada orang yang alergi untuk dipijat karena akan merasakan sakit di sekujur tubuhnya selama proses pemijatan berlangsung. Jadi semua tergantung kesediaan masing-masing sesuai dengan perjanjian dengan si pemijat.
Bagi yang terbiasa dipijat tentu menganggap pijat sebagai salah satu menuju relaksasi. Kegiatan pijat memijat ini baru dilakukan bila badan sudah tidak fresh lagi karena letih sehabis beraktivitas. Maka lahirlah kegiatan pijat sebagai bagian pelayanan kesehatan baik yang ada di rumah sendiri, ruko, mal, spa sampai hotel berbintang. Tapi sehat dengan reiki mohon kepada Anda jangan berasosiasi dengan istilah pijat plus yang semakin marak di kota besar atau pun kota kecil. Sekali lagi saya tidak bicara atau menyinggung pijat plus yang satu ini. Atau kah Anda senang dengan pijat plus - plus ?
Kali ini sehat bersama reiki akan membahas pijat mencapai relaksasi. Pijat macam ini sudah ada sejak ribuan tahun lalu sejak zaman kerajaan di tanah air atau pun kerajaan di negeri seberang khususnya Negeri Tiongkok. Aktivitas pijat memijat konon akan membuat orang lebih sehat bahkan membantu proses penyembuhan suatu penyakit. Teknik pijat memijat macam-macam tapi intinya sama. Para ahli penyembuhan pijat kuno beranggapan bahwa pijat terasa nyaman di tubuh lantaran ada sentuhan. Secara psikologis sentuhan, usapan atau rabaan di tubuh dapat menenangkan pikiran dan muncullah relaksasi alami yang berakibat yang dipijat bisa tertidur lelap.
Berbagai penelitian menyebutkan bahwa ketika kita masih bayi tentu pernah dipijat. Sentuhan lembut pada kulit bayi dapat membuat bayi jarang sakit. Sentuhan atau pijat bayi misalnya membuat bayi berat badannya naik lebih tinggi dibandingkan bayi yang tidak pernah dipijat khususnya bayi usia 1-3 bulan yang dipijat 15 menit dua kali seminggu selama 6 minggu. Pada orang dewasa pijat dapat memperlancar sirkulasi darah, relaksasi otot, merawat sistem limpa dan membantu membuang kotoran tubuh. Jadi dengan pijat diharapkan membuat tubuh lebih sehat dan bugar.
Konon secara pijat tradisionil pijatan biasanya dilakukan untuk mengatasi keluhan seputar otot dan persendian seperti pegal dan linu. Untuk kasus keluhan yang lebih serius, pijat atau urut dipakai untuk terapi otot dan tulang karena keseleo atau salah urat. Pijat yang ada di Indonesia beragam jenisnya. Masing-masing suku mempunyai tradisi pijat khas daerahnya. Teknik pijat tradisional Indonesia sendiri diyakini mengadopsi teknik pijat dari daratan Tiongkok. Di negeri Tirai Bambu pijat disebut Tui Na, Zhi Ya atau pijat refleksi.
Penyebaran teknik pijat lalu masuk semenanjung Melayu lalu ke Indonesia. Sedangkan teknik pijat Thailand yang sudah berumur ribuan tahun banyak kemiripan dengan teknik pijat asal China. China memang banyak memberi pengaruh terhadap teknik pijat Indonesia. Begitu sederhananya teknik pijat yang meliputi urut, tekan, gosok, elus dan tepuk bahkan tarik otot membuat seseorang akan ketagihan dipijat bila merasa nyaman dengan sentuhan pijat ini. Yang penting dalam kegiatan pijat memijat ini adalah adanya interaksi antara pemijat dan yang dipijat.
Saat dipijat sesungguhnya si pemijat sedang mentransfer energi sehat kepada pasiennya. Ini mirip dengan praktek penyaluran energi reiki kepada pasien. Jadi bukan hanya kekuatan otot si pemijat saja pasien merasa nyaman akan tetapi juga rasa sentuhan diri si pemijat turut berperan dalam mentransfer energi sehat lewat pijatan. Pijat bagaimana pun telah menjadi sarana penyembuhan penyakit. Pada kasus penyakit berat seperti penyakit degeneratif pijatan setiap hari diyakini membuat kondisi pasien cepat membaik.
Misalnya pijat refleksi untuk gangguan penyakit dapat dilakukan pada titik-titik tertentu di telapak kaki, tangan dan telinga. Pijatan di bagian tubuh ini dapat merangsang organ-organ tertentu di dalam tubuh. Dalam pengobatan China memang dikenal fungsi organ-organ tubuh seperti jantung, ginjal, paru-paru dan sebagainya. Istilah ini bukan mengacu kepada organ dimaksud tetapi sistem dalam penyaluran energi lewat teknik pijatan.
Sehat dengan reiki pun jujur mengatakan bahwa sampai saat ini masih senang dipijat jika badan sudah pegal dan sulit diatasi dengan reiki. Mulai dari Mbah Wongso Sabruk dan Mak Was yang sekarang ini sudah almarhum, adalah tukang pijat saya sebelum mengenal reiki. Sekarang ada Bu Juned tetapi tenaga beliau sudah tidak sekuat dulu. Jika memijat saya, tangan beliau memang keras menekan, akan tetapi kelanjutannya tangan berhenti bergerak. Ketika ditoleh ternyata Bu Juned tertidur.
Harapan saya satu-satunya adalah Mak Diman yang masih ok punya tenaganya saat memijat. Jika sedang dalam proses pemijatan energi reiki diam-diam saya salurkan hanya dengan niat saja agar Mak Diman tambah perkasa tenaganya. Dan kenyataannya tenaga Mak Diman menjadi luar biasa kuatnya menekan tubuh saya. Kalau sudah begini saya pun jatuh tertidur pulas di pangkuan Mak Diman.
Pertanyaan sehat dengan reiki untuk Anda semua, " Sudahkah untuk hari ini kalian mendapatkan sentuhan kasih lewat pijatan dari pasangan Anda? "
Sumber tulisan : diedit dari Mind, Body and Soul.
0 komentar