Pria yang sudah beristri akan ditandai di jari manisnya dengan cincin kawin. Demikian pula istri yang sudah bersuami tentu akan dicirikan dengan melingkarnya cincin di jari manisnya. Tidak masalah apakah bahan baku cincin pertunangan itu terbuat dari emas kuning, putih, imitasi atau mas-mas an. Yang penting jika pasangan itu sudah diikat dalam hubungan pasutri wajib hukumnya menjaga ikatan perkawinan itu dengan baik.
Cincin pertunangan jika sudah melingkar di jari manis masing-masing pasangan akan menjadi cincin kawin. Ini untuk menandai bahwa pasangan itu sudah sah sebagai pasangan suami istri. Orang lain yang dulu pernah naksir kepada salah satu pasangan lalu cintanya ditolak, harus tahu diri bahwa mantan pacarnya ini sudah jadi milik orang dan tidak boleh diganggu alias disatroni apa pun alasannya sekali pun untuk sekedar pertemanan.
Cincin pertunangan yang kemudian menjadi cincin kawin mulai saat itu sudah melingkar di jari manis masing-masing pasangan. Dalam perjalanan mengayuh biduk rumah tangga, terkadang cincin kawin itu demi alasan keamanan, dilepas dari jari manis salah satu pasangan. Jika cincin pertunganan itu disimpan dengan baik dan tetap dirawat, itu menandakan ikatan perkawinan pasangan ini boleh dikatakan harmonis.
Pasangan boleh untuk sementara waktu menanggalkan cincin pertunangannya, asalkan bukan menanggalkan ikatan perkawinan. Kalau ini yang terjadi sungguh disayangkan, bahwa merawat cinta agar tetap langgeng dalam ikatan perkawinan ternyata sulit. Kalau hanya sekedar marah-marahan lalu mengadakan genjatan senjata sebagai pasutri wajar saja asalkan tidak lebih dari 3 hari kerja.
Lalu apa jadinya jika salah satu pasangan itu ngambek dan uring-uringan lantas membuang tanpa sengaja cincin pertunangannya? Itulah yang akhirnya terjadi pada diri Mc Guinn dari Margate Australia yang tanpa sengaja membuang cincin pertunangan istrinya. Alasan membuang cincin pertunangan tanpa sengaja ini tidak diungkapkan kepada UPI yang mewawancarainya.
Disebutkan saat itu Mc Guinn membuang silet cukur bersamaan dengan cincin pertunangan milik istrinya yang bernilai 10.000 dollar AS. Anna, istrinya tidak terima menerima kejadian ini. Karena cincin pertunganan sangat berarti dalam hidup berumahtangga bersama Mc Guinn, maka Anna lalu menghubungi perusahaan pengelola sampah. Dengan harapan cincin itu bisa ditemukan kembali, maka petugas kebersihan sampah lalu mengidentifikasi sampah dari rumah Mc Guinn.
Tumpukan sampah berbau menyengat seberat 8 ton di TPA sampah lalu diaduk-aduk oleh petugas kebersihan kotapraja Margate. Nasib untung masih menyertai Anna. Cincin itu akhirnya ditemukan kembali sekali pun sudah belepotan dengan sampah busuk berbau. " Saya langsung berteriak gembira, " ujar Anna sumringah ketika cincin itu ditemukan kembali. Pencarian cincin di TPA itu dilakukan oleh petugas kebersihan sampah dibantu Mc Guinn.
Saat pencarian cincin di tumpukan sampah, Mc Guinn mengaku tidak keberatan mengaduk-aduk sampah busuk. Ia berjanji tidak akan menyentuh cincin itu lagi. " Cincin itu sangat berarti untuk Anna dan dia segalanya untukku, " katanya tanpa rasa bersalah telah membuang cincin pertunangan milik istrinya. Lantas pertanyaannya, kalau Anna segalanya di mata Mc Guinn, kenapa dia tega membuang cincin itu ke tumpukan sampah? Masih teka-teki untuk menemukan jawaban pertanyaan ini.
0 komentar