Setelah dua minggu sehat dengan kundalini reiki membantu sahabat pengunjung blog ini untuk belajar reiki melalui attunement jarak jauh, ternyata mendapat sambutan banyak dan rata-rata menanyakan seputar sensasi reiki. Karena itu perkenankanlah sehat dengan kundalini reiki mengulang sedikit seputar sensasi paska attunement di mana antara praktisi satu dengan lainnya berbeda dalam merasakannya. Itu wajar saja sahabat...karena baru pertama kenal reiki maka pertanyaan diajukan.
Ada beberapa hal bisa terjadi dan dialami oleh penerima attunement baik saat attunement berlangsung yang waktunya hanya 30 menit maupun setelah attunement selesai saat praktek reiki di lain hari. Bagi orang yang sensitif saat attunement berlangsung ada kalanya yang bersangkutan merasakan ada aliran hawa panas, dingin, sejuk bahkan tak ada rasa sama sekali mengalir dalam tubuhnya. Boleh juga ada rasa getaran layaknya aliran listrik yang lemah tapi tidak mengagetkan dalam arti seperti orang tersengat arus listrik.
Pengalaman saya saat pertama kali menerima attunement tidak merasakan sensasi aneh sama sekali alias biasa saja. Lantas saya bertanya kepada Reiki Master yang memberikan attunement kepada saya apakah attunement ini berhasil atau tidak dan bagaimana caranya agar saya lebih peka lagi saat mengakses energi reiki nantinya. Beliau menjawab, "Attunement berhasil tinggal bagaimana mempraktekkan reiki dalam hidup sehari-hari. Coba Anda praktekkan self healing 21 hari secara kontinyu dan jangan ada yang terlewatkan," pintanya kepada sehat bersama kundalini reiki.
Pulang dari lokakarya reiki esok hari mulailah saya mempraktekkan self healing reiki. Hari pertama, kedua, ketiga, keempat sampai satu minggu saya mulai bisa menerima reiki dengan sensasi ada hawa hangat saling silih berganti ke bagian tubuh yang ditempeli kedua telapak tangan. Baru minggu kedua mulailah ada sensasi hawa panas yang menyengat ke bagian tubuh yang dipegang. Kejadian ini berlangsung selama 20 hari. Hanya satu hari saja saya merasakan hawa dingin menyengat tubuh selebihnya hawa hangat dan panas. Anehnya setelah self healing dilaksanakan dengan telaten timbullah detoksifikasi berlebihan keluar dari tubuh saya.
"Detoksifikasi adalah pembuangan sumbatan atas kotoran-kotoran atau racun yang terdapat dalam nadi-nadi atau saluran energi sejak menerima attunement hingga praktek self healing selama 21 hari. Jadi detoksifikasi adalah lumrah terjadi dalam diri calon praktisi reiki," jelas Reiki Master yang jadi pembimbing sehat bersama kundalini reiki. Untuk reiki level satu biasanya terjadi detoksifikasi secara fisik yang ditandai dengan seringnya buang air besar dan kecil berulang-ulang dan keluar keringat berlebihan ketika sedang tidak beraktifitas.
Gejala yang lebih mendetail dan banyak dialami oleh penerima attunement ialah refleks berkurang, rasa mengantuk berlebihan, ingin tidur selalu, merasa mual, ada rasa tertekan layaknya tubuh membengkak, kulit gatal, nafsu makan berlebihan, keluar ingus berlebihan, denyut nadi meningkat dan sebagainya. Oleh karena baru pertama kali menjadi pratisi dan masih awam akan sensai reiki tentunya hal ini menjadi pertanyaan kenapa bisa begitu? "Hendaknya proses detoksifikasi fisik ini dalam bentuk apa pun diterima dan disadari sebagai sesuatu positip dalam rangka proses pembersihan nadi-nadi atau saluran energi dari sumbatan. Racun yang mengendap dalam tubuh karena sisa makanan dan minuman dikeluarkan secara berkesinambungan sehingga tubuh menjadi sehat setelah itu", jelas Senior Personal Mastery Tradisi Reiki G'Tummo.
Bila proses detoksifikasi telah selesai tubuh akan merespon getaran energi reiki lebih cepat saat kita meniatkan reiki mengalir atau saat melakukan self healing atau other healing baik jarak dekat atau jauh. Sebenarnya detoksifikasi bukan saja dialami oleh praktisi reiki pemula tetapi juga dialami oleh pasien yang Anda reiki. Ini sebagai respon ketika proses penyembuhan dengan reiki berlangsung maka segala energi negative penyakit akan didorong keluar masuk bumi tanpa merugikan mahkluk lainnya.
0 komentar