ON LINE

Followers

ALTERNATIF PENGGANTI STYROFOAM

Diposting oleh BLOG SEHAT ALAMI Selasa, 12 Januari 2010

Dalam era serba cepat dan praktis ini tentu sahabat sehat bersama kundalini reiki pernah mendengar styrofoam yang digunakan untuk wadah makanan cepat saji. Memang benar wadah ini terbuat dari styrofoam biasa kita jumpai di restoran cepat saji hingga penjual mie goreng di pinggir jalan. Kualitasnya pun beragam mulai dari yang memenuhi standar hingga yang serba murah meriah habis pakai langsung buang ke tong sampah.




Styrofoam atau dikenal dengan istilah Polisterina foam diduga dapat memicu kanker dan merusak lingkungan. Banyak pihak yang melarang penggunaan styrofoam ini. Salah satunya adalah Si Cantik Nadine Zamira Sjarief Miss Indonesia Earth 2009. Pandangan Nadine bahwa hidup ini pendek. Paling tidak jauh lebih pendek dari umur kemasan Styrofoam yang butuh ribuan tahun diurai oleh alam. "Karena itu jangan habiskan hidupmu untuk perbuatan merusak alam seperti kekeuh tetap memakai kemasan styrofoam ini," katanya tentang bahaya benda ringan ini.




Begitu sadarnya Nadine tentang bahaya penggunaan styrofoam ia memilih tidak jadi membeli martabak bila makanan kesukaannya ini dimasukkan ke dalam kemasan ringan warna putih ketika masih dalam kondisi panas. Kepada abang penjual martabak akan saya jelaskan bahaya styrofoam buat lingkungan dan kesehatan manusia apabila bersentuhan dengan makanan atau minuman yang dibungkus dengan wadah ini. Ia pun melarang segala benda kemasan styrofoam masuk ke lingkungan kantornya yang sejuk di kawasan Bintaro Jaya Tangerang.




Berdasarkan info dari Badan Pengawas Obat dan Makanan RI tanggal 5 Nopember 2008, styrofoam adalah nama dagang yang dipatenkan oleh perusahaan Dow Chemical. Perusahaan ini membuat bahan ini sebagai insulator pada bahan konstruksi bangunan, bukan untuk kemasan pembungkus pangan. Namun styrofoam toh tetap digunakan sebagai wadah berbagai macam makanan yang bisa kita temui di pasar tradisional, supermarket atau minimarket.




Padahal Badan POM menyarankan kepada semua pihak agar menghindari penggunaan styrofoam untuk wadah pangan yang panas, bersuhu tinggi, mengandung lemak, alkohol dan asam. Sebab dengan tetap menggunakan wadah ini akan terjadi migrasi dari monomer stirena ke dalam pangan yang dapat menimbulkan risiko gangguan kesehatan. Sebagai gambaran di Jakarta saja setiap hari ada sekitar 6000 ton sampah yang diolah Dinas Kebersihan DKI Jakarta.




Dari jumlah tadi sekitar 60 persen sampah anorganik merupakan plastik yang sulit terurai dan mengandung bahan kimia berbahaya (Kompas 1/2/2009). Melihat kenyataan tersebut tidak heran jika styrofoam tidak diminati pemulung karena sulit didaur ulang. "Pemakaian kemasan styrofoam misalnya jelas tidak ramah lingkungan tetapi tetap kita tiru," tutur Nadine seraya mengkritik gaya hidup masyarakat Indonesia yang sering berkiblat ke negara Barat sebagaimana dituturkan kepada Kompas Minggu 20/12/09. Gaya hidup masyarakat barat selalu dianggap modern padahal belum tentu ramah lingkungan dan cocok diterapkan dengan kehidupan masyarakat Indonesia.




Kesehatan dan lingkungan memang mengandung risiko akibat pemakaian styrofoam. Tapi cukup sulit melarang semua pihak menggunakan styrofoam. Jika dilarang akan muncul pertanyaan solusinya menggunakan apa? Boleh juga menggunakan besek dari anyaman bambu yang lebih ramah lingkungan sebagai alternatip pengganti wadah makanan.



Bagi yang kreatif styrofoam bisa dibentuk menjadi mainan seperti jeep tapi jangan untuk membungkus makanan.

Besek wadah tradisional terbuat dari anyaman bambu masih tetap eksis keberadaannya.




Kendati jaman sudah berubah penggunaan besek sebagai pembungkus makanan masih banyak kita temui di industri makanan ringan seperti industri geplak Bantul, getuk goreng Purwokerto, wingko babat Semarang dan Tape Singkong Bondowoso. Besek pun bisa Anda temui untuk membungkus salak pondoh. Sahabat sehat dengan reiki ingin tahu tempat pembuatan besek silakan datang ke tempat ini.



2 komentar

  1. Mulyati Says:
  2. Memang susah ya mbak membelajarkan masyarakat untuk hidup sehat... Di desa-desa saja sekarang sudah banyak yang menggunakan stirofoam, padahal daun pisang dan besek juga masih banyak. Tapi karena gaya hidup yang ingin dianggap "nguthani" mereka tidak mau pake besek apalagi daun pisang..

     
  3. arafuru Says:
  4. karena terlihat bersih dan ekslusif, STYROFOAM banyak digunakan pedagang makanan untuk membungkus makanan dagangan mereka

     

Posting Komentar

SOFTWARE PSR.

ARUMSEKAR ON FACE BOOK.

REIKI LIKE

KOTA DAN NEGARA

STATISTIK ALEXA

About Me

Foto saya
Saya adalah manusia biasa seperti Anda juga yang sama-sama mengarungi hidup ini dengan menjalin tali persahabatan.Masih ingin belajar untuk meningkatkan pengetahuan khususnya bidang kesehatan alami. Karena itu saya tertarik belajar REIKI dan dengan REIKI pula saya belajar menyembuhkan diri sendiri dari gangguan penyakit. Namun demikian saya juga berteman dengan kalangan medis yang berprofesi dokter, perawat sekaligus sebagai Praktisi Reiki. Dengan merekalah saya belajar untuk menjadi manusia sehat baik jasmani dan rukhani. Senang melakukan perjalanan dinas karena tuntutan pekerjaan.

Blog Archive

ARUM ON BLOG SPOT COM.