Pelukis kondang tentu akan dipuja karyanya. Tidak jarang harga lukisannya mencapai harga jutaan dollar AS. Bagi pengunjung pameran lukisan yang sedang mengamati lukisan tentu akan memberikan apresiasi positif kepada sang pelukis, bahwa lukisannya memang layak untuk dipamerkan, sekali pun sang pelukis sudah wafat.
Salah satu tokoh maestro seni lukis AS, Clyfford Still adalah pelukis ekspresionis dimana harga lukisannya ditaksir 30 juta dollar AS atau setara Rp. 275 juta. Baru-baru ini dalam pameran lukisan di Denver, karya lukisan maestro Still telah dirusak oleh ulah pengunjung wanita yang sengaja membolongi lukisan itu. Pelaku perusakan lukisan, Carmen Tisch ( 36 ) selain membolongi kanvas lukisan juga menggores lukisan cat minyak yang diberi judul 1957 - J no 2.
Kelakuan Carmen Tisch tidak hanya merusak lukisan akan tetapi berbuat tidak senonoh dengan memelorotkan celana panjangnya dan mengarahkan bokongnya ke lukisan tersebut. Juru bicara kantor Kejaksaan Distrik Denver, Lynn Kimbrough, mengatakan kepada Reuters, " Tisch bahkan melepaskan hajat kecilnya setelah mengacak-acak lukisan mahal itu, " ujarnya.
Tidak dijelaskan apakah air seni Tisch juga mengenai lukisan atau tidak. Yang jelas akibat ulah Tisch, kerugian karena rusaknya lukisan ditaksir mencapai 10.000 dollar AS atau setara Rp. 91,5 juta. Laporan polisi yang menangani perusakan lukisan karya Still mengatakan, Still adalah pelukis abstrak ekspresionis paling berpengaruh di AS setelah Perang Dunia II.
Sekali pun dia tidak setenar pelukis Jackson Pollick, karyanya selalu mendapatkan apresiasi penikmat seni lukis dengan acungan jempol. Terbukti tahun 2011 lalu, empat karya lukis Still dilelang di balai lelang Sotheby's senilai 114 dollar AS atau sekitar Rp. 1 milyar....bukan main. Polisi Denver masih menyelidiki motif Tisch merusak lukisan mahal tersebut.
Dan Rabu (4/1) kemarin, sang pelaku Carmen Tisch harus mempertanggungjawabkan aksi miringnya itu di depan hakim. Dari keterangan saksi diketahui, beberapa saat setelah memasuki museum, wanita 36 tahun itu langsung menghampiri lukisan minyak abstrak ekspresionis itu.
Tanpa ba-bi-bu, Tisch melepas celana kemudian langsung mengesek-gesekan bokongnya ke lukisan. Entah sensasi apa yang didapat. Sebelum hendak diakhiri “tembakan air”, menurut salah seorang saksi, tangan Tisch sempat menggaruk serta memukul-mukul lukisan.
0 komentar