Bagaimana rasanya jika ternyata suami yang selama ini katanya mencintainya, ternyata dia berpaling kepada wanita lain. Tentu saja sakit hati jadinya jika merasakan hal pahit dalam kehidupan rumah tangganya ini. Tapi wanita yang satu ini bukan sakit hati, malah dia senang karena ginjalnya yang bermasalah dapat diatasi dengan bantuan donor ginjal yang diberikan oleh wanita simpanan suaminya.
Untuk sementara dia melupakan sakit hatinya dan optimis tetap bisa melanjutkan hidup setelah 12 tahun lamanya menjalani cuci darah yang membuatnya hampir putus asa karena penyakit gagal ginjalnya. Untunglah di saat krisis keuangan dan juga krisis rumahtangganya, setelah mengetahui suaminya mempunyai wanita idaman lain yang sudah berjalan lima tahun, perempuan yang dituduh merusak rumah tangganya ini dengan sukarela mendonorkan ginjalnya untuk wanita yang suaminya dia rebut.
Ayse Imdat ( 34 ) wanita ini mula-mula mendonorkan darahnya untuk Avci yang mengalami gagal ginjal. Akan tetapi kemudian dia putuskan sekalian saja mendonorkan ginjalnya untuk kesembuhan Meliha Avci ( 34 ), perempuan Turki yang selama 12 tahun harus menjalani cuci darah.
Hubungan dua perempuan ini sungguh tidak biasa dilihat dari kacamata perselingkuhan. " Mehmet suami saya mulai berselingkuh dengan Ayse Imdat lima tahun lalu, " ujar Melia kepada UPI di Nevshir Februari lalu. Saking seringnya Ayse Imdat mendonorkan darah membuat Mehmet berhutang budi kepadanya. Utang budi dibawa mati, utang jasa demi kemanusiaan dibayar apa ya?
Tiada lain untuk membalas jasa atas kerelaan Asye Imdat rajin mendonorkan darahnya untuk isterinya, bukannya terima kasih Mehmet ucapkan untuk Asye, akan tetapi balas jasa cinta. Selama Meliha memerlukan darah, dengan senang hati pula Ayse Imdat akan mendonorkan darah untuknya. Hal inilah yang membuat Mehmet jatuh cinta untuk kedua kalinya dan akhirnya menjalin hubungan mesra dengan Asye Imdat.
Lama kelamaan hubungan mesra ini ketahuan juga oleh Meliha Avci seiring penyakit gagal ginjalnya yang tidak menunjukkan perbaikan setelah 12 tahun menjalani cuci darah. Imdat pun trenyuh melihat kejadian ini dan akhirnya menyadari kesalahannya telah merusak rumah tangga orang lain. Untuk menebus dosanya, Ayse Imdat merelakan ginjalnya didonorkan demi kesembuhan Meliha.
Meliha mengatakan, Imdat memaksanya agar mau menerima sumbangan ginjalnya. " Saya memang sudah lama mengalami masalah dengan ginjal yang tidak pernah saya ungkapkan kepada siapa pun. Sementara Ayse terus memaksa saya mau menerima ginjalnya, " kat Avci. Sekarang hidup saya berubah.
Perubahan itu ialah, saya memiliki Ayse dan suami. " Kami berbagi darah, berbagi suami dan kini Ayse berbagi ginjal. Sekarang saya bersyukur semoga ginjal Ayse bisa menggantikan ginjal saya yang bermasalah, " katanya lagi. Dan bagaimana dengan Mehmet? Tentu saja dia harus membagi kehangatan cintanya untuk mbok tua dan mbok enom.
Inspiratif kisahnya sop,maksih dah sharing,happy blogging.