Studi
terbaru sekelompok peneliti menunjukkan, mereka dapat membuat tikus
jantan tidak subur dengan menghambat protein tunggal dalam sel sperma.
Namun, dengan menormalkan keberadaan protein itu, kesuburan bisa
dikembalikan. Protein tunggal bernama kalsineurin itu juga terdapat pada
sel sperma manusia
.
"
Melihat hasilnya pada tikus, kalsineurin sperma berpotensi menjadi
target untuk kontrasepsi ( metode menghambat kesuburan ) pada kaum pria
secara cepat dan reveabel ( bisa dibuat subur kembali ), " tulis para
peneliti pada Universitas Osaka, Jepang, dalam jurnal Science Express
terbitan Kamis ( 1/10 ). Patricia Morris, Direktur Riset Biomedis pada
Population Council, organisasi nonprofit berbasis di New York, AS, yang
tak terlibat riset mengatakan, pendekatan kontrasepsi pria yang menyasar
protein menarik, mengingat kontrasepsi dengan menarget hormon tak
disukai karena memengaruhi dorongan seksual.
Untuk
menghambat kalsineurin, para peneliti memberi tikus percobaan obat
cyclosporine A dan FK506 yang bisa untuk pasien transplantasi organ demi
menekan sistem imun agar tubuh tidak menolak organ. Setelah perlakuan
4-5 hari, tikus tidak subur.
Setelah perlakukan dihentikan, tikus subur lagi dalam seminggu. Kejelasan hasil pada manusia perlu studi lanjut.
Sumber : Kilas Iptek / Livescience / JOG.
0 komentar