Jumlah
gempa besar tiga bulan pertama tahun 2014 lebih banyak, lebih dua kali
lipat, dibandingkan rata-rata gempa besar sejak 1979, pada periode sama.
" Kita ada dalam periode jumlah gempa tertinggi yang pernah terjadi, "
ujar geofisikawan peneliti pada Lembaga Survei Geologi AS ( USGS ), Tom
Parsons, di Menlo Park, California, Jumat ( 27/6 ).
Namun,
gempa itu baru bisa dijelaskan terjadi secara acak. Parsons bersama
rekannya, Eric Geist, menyajikan laporan ilmiah itu pada Jurnal Ilmiah
Geophysical Research Letter, Sabtu ( 21/6 ). Selama ini banyak
penelitian mencoba menghubungkan satu gempa besar dengan gempa besar
lain, dalam deretan waktu dan jarak, tetapi belum berhasil.
Studi
yang ada baru menyimpulkan, gempa besar bermagnitudo 8 atau 9 memicu
gempa-gempa kecil. Langkah maju dilakukan dengan menghubungkan secara
statistik gempa-gempa besar.
Sumber : Kilas Iptek / Livescience / ISW.
0 komentar