Diet capsaicin, zat
yang terdapat dalam cabe, memicu aktivitas sel-sel reseptor usus yang
mendorong reaksi pengurangan risiko kanker usus. Ion penerima yang
disebut TRPV1 awalnya ditemukan pada saraf sensor yang berfungsi
menyalurkan panas, keasaman, dan zat kimia di lingkungan sekitarnya. "
Semua itu rangsangan berbahaya bagi sel, " ujar Eyal Raz, profesor
kedokteran dan penulis senior penelitian itu.
"
TRPV1 bisa dikatakan penerima rasa sakit pada level molekul di sistem
saraf, " kata Raz. Ia dan tim menemukan, TRPV1 yang diaktivasi reseptor
faktor pertumbuhan epidermis ( EGFR ), pendorong pengurangan sel pada
usus yang lapis epitelnya berganti 4-6 hari sekali, juga ada pada
sel-sel epitel usus. Gilirannya, pertumbuhan sel epitel usus yang tak
dikehendaki bisa dikurangi.
Artinya
mengurangi risiko tumbuhnya tumor pada usus. Penelitian University of
California, San Diego School of Medicine, AS, itu dimuat di The Journal
of Clinical Investigation edisi 1 Agustus 2014.
Sumber : Kilas Iptek / Science Daily / ISW.
0 komentar