Edward
Gamson, seorang dokter gigi asal kota North Bethesda, Negara Bagian
Maryland, Amerika Serikat, menuntut maskapai penerbangan Inggris,
British Airways. Maskapai dia nilai salah memahami pesanan tiketnya.
Mengutip UPI, Gamson dan pasangannya memesan tiket liburan ke Granada,
Spanyol.
Edward
dan pasangan ingin mengunjungi Istana Alhamdra dimana tiket itu dia
beli dalam satu rangkaian perjalanan ke Portugal. Namun, saat pesawat
telah lepas landas dari Bandara Gatwick di London, pasangan itu baru eling
mereka berada di penerbangan yang salah. Saat itu peta elektronik di
pesawat menunjukkan mereka terbang menuju Grenada, pulau wisata populer
di kawasan Karibia.
Gamson
membawa masalah ini ke pengadilan karena British Airways menolak
mengganti tiket kelas satu mereka seharga 4.500 dollar AS atau Rp 54,4
juta. Ternyata kesalahan satu huruf bikin perkara jadi panjang.
Bagaimana pun peranan manusia yang mengoperasikan peralatan elektronik,
harus jeli saat mengetik pemesanan tiket pada komputer.
UPI.
0 komentar