Untuk
pertama kali, para ahli meneliti debu antariksa yang dibawa pulang
wahana milik NASA, Stardust. Dengan mengetahui komposisi debu
antarbintang, mereka berharap bisa menjelaskan asal-usulnya. Stardust
dilucurkan pada 1999 untuk mengumpulkan partikel debu Komet 8IP / Wild
atau Wild 2 dan kapsulnya kembali ke Bumi pada 2006.
Sebagian
debu dikumpulkan dari komet itu, sebagian berasal dari aliran debu
antarbintang dari berbagai bintang di Galaksi Bimasakti. Debu
antarbintang rata-rata berukuran 0,4 per sejuta meter, berasal dari
proses evolusi bintang mulai dari kelahiran hingga kematian bintang yang
terlempar ke ruang antarbintang. Lalu mengalami kondensasi jadi batuan
kecil dingin, dan membentuk lingkungan kosmik kini.
Adapun
debu komet lebih tua karana dari sisa pembentukan tata surya, sebelum
Matahari terbentuk, dan memanas, meleleh, serta terbentuk saat mendekati
Matahari. Menurut analisis sementara Andrew Westphal dari Laboratorium
Sains Antariksa, Universitas California, materi antarbintang terdiri
dari beragam ukuran, komposisi kimia, dan struktur. " Ini berbeda dengan
pandangan sebelumnya bahwa semua debu antariksa serupa, " kata
Westphal, Kamis ( 14/8 ).
Sumber : Kilas Iptek / BBC / MZW.
0 komentar