Masih
ingat dengan lagu Angsa Putih yang dinyanyikan oleh Anna Mantovani di
era tahun 1960 an? Bagi sebagian orang mungkin lagu itu sudah dianggap
old dies alias kuno yang dikemas dalam lagu kenangan, akan tetapi tidak
demikian dengan si angsa itu sendiri. Dari jaman ke jaman, angsa
tetaplah angsa yang mempunyai keunikan tersendiri atas bentuk badannya
yang berleher jenjang dan panjang dengan kepakan sayapnya yang
membentang di kanan dan kiri tubuhnya.
Setiap
pergantian musim, gerombolan angsa datang dalam jumlah ribuan, bahkan
puluhan ribu sekali terbang di setiap tahunnya. Rombongan angsa yang
memenuhi angkasa sedang menunjukkan keahliannya sebagai juru terbang,
lalu menukik tajam ke bawah meluncur ke danau-danau dan pantai pesisir
di Atlantik.
Mereka
terbang ke arah selatan mencari tumbuh-tumbuhan yang terdapat di rawa
darat. Selain rawa darat yang masih menjanjikan pangan melimpah, angsa
ini juga mendarat di pesisir yang lebih hangat dan tentu yang tak kalah
menarik, angsa ini mencari air tempat mandi. Pilihan ini jatuh pada
danau-danau.
Bersama-sama
binatang air lainnya, menurut situs Geo Weeks, burung-burung perkasa
ini lalu mencari makanan berupa tumbuhan yang ada di bawah permukaan air
sambil bercericit. Di saat migrasi menempuh perjalanan panjang, ikut
pula ribuan angsa tundra yang menetap setiap musim gugur di Delaware,
Marylang, New Jersey, Nort Carolina, Pennsylvania dan Virginia ( Amerika
Serikat ).
Dikenal
sebagai angsa-angsa yang senang bersiul, angsa tundra adalah spesies
yang paling umum dilihat di Amerika Utara. Meskipun pesisir Atlantik
merupakan lokasi primer untuk migrasi di musim gugur, angsa-angsa ini
juga melakukan perjalanan panjang ke selatan sampai ke Karibia.
[youtube=http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=jruw6Vc2sSk]
( GeoWeeks/You Tube by Kent Degerrot ).
0 komentar