Mantan perwira militer Ollanta Humala dilantik sebagai presiden baru Peru, Kamis ( 28/7 ). Humala yang memenangi pemilu pada 5 Juni bertekad mengatasi kemiskinan yang diderita warganya meski Peru mempunyai pertumbuhan ekonomi yang kokoh. Humala ( 49 ) memulai lima tahun masa jabatannya dengan janji bekerja keras untuk mengubah kehidupan sehari-hari sekitar 30 persen dari 28 juta penduduk Peru yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Humala menjalani kariernya di militer Peru yang belum pernah memegang jabatan publik yang berlandaskan pemilihan. Saat mulai terjun ke politik, dia menghubungkan dirinya secara retorik dengan Presiden Venezuela Hugo Chavez yang beraliran sosialis dan pengkritik keras kebijakan Amerika Serikat. Namun kini Humala menggambarkan kebijakannya sebagai kiri moderat, dengan mengatakan dirinya terinspirasi mantan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva. Lula berhasil mengurangi kemiskinan sekaligus memperkuat pertumbuhan ekonomi Brasil.
" Saat ini kekhawatiran mengenai bagaimana Humala memerintah telah berkurang. Tetapi tidak ada euforia. Humala telah berhasil mengurangi kekhawatiran, tetapi dia harus menjawab pengharapan publik yang tinggi, " kata Aldo Panfichi. " Saya rasa, dia akan mengikuti kecenderungan Brasil dan Uruguay, yaitu menjalankan kampanyenya ke kiri, tetapi kemudian memerintah lebih dari tengah untuk melindungi perekonomian, " ungkah Panfichi lagi. Dia mengatakan, kini nyata bahwa inisiatif Chavez telah kehilangan momentum. Jelas bahwa dia belum mengatasi masalah-masalah Venezuela, politik Amerika Latin tebih kompleks dan bernuansa dibandingkan dengan hitam atau putih yang digambarkan Chavez.
Humala terpilih dalam pemilu putaran kedua dengan mengalahkan Keiko Fujimori, putri mantan Presiden Peru Alberto Fujimori. Sejak terpilih dia bertemu dengan sejumlah pemimpin Amerika, mulai Presiden Brasil Dilma Rousseff, Presiden AS Barack Obama hingga Presiden Kuba Raul Castro. Kunjungannya dilakukan untuk memperkuat hubungan dan meyakinkan negara lain agar menanamkan modalnya di Peru. Janji pemilu Humala berpusat pada redistribusi yang lebih adil dari kekayaan bahan tambang negara di Pegunungan Andes itu. Janji itu menarik dukungan dari banyak penduduk asli, warga miskin dan pedesaan dari wilayah selatan Peru.
Sumber : Reuters/AP/DI
0 komentar