Negara adidaya di planet bumi selama ini didominasi oleh Amerika Serikat, Eropa dan Jepang dalam bidang ilmu pengetahuan disingkat IP, ternyata kini punya sejumlah kompetitor baru. Yang paling menonjol adalah China. Meskipun sulit untuk menentukan negara-negara mana saja yang bisa bergabung dalam kelompok adidaya tersebut, diam-diam negara sang kompetitor mulai menunjukkan giginya.
Kajian terbaru Akademi Sains Nasional Inggris, The Royal Society, menilai China sebagai pemain baru di bidang penelitian ilmiah dan pengembangan. Setidaknya itu yang menjadi catatan situs GeoWeek yang dilansir Kompas Minggu dalam artikelnya 21/08, juga mencatat pemain-pemain baru lainnya terus bermunculan. Mereka adalah Brasil, India, Iran, Qatar, Tunisia, Turki dan Singapura.
Kajian itu membuat peringkat berdasarkan banyaknya publikasi ilmiah yang dihasilkan setiap negara selama dua periode, yaitu 1993 - 2003 dan 2004 - 2008. Hasilnya Amerika Serikat masih terus memimpin tetapi jumlah publikasi ilmiahnya anjlok dari 26 persen menjadi 21 persen.
Diam-diam peringkat China terus meningkat, dari posisi keenam menjadi posisi kedua dengan kontribusi sekitar 10.2 persen secara global. Inggris tetap bertahan di posisi ketiga dengan 6,5 persen sedikit turun dari 7 persen dalam kajian sebelumnya. Penggunaan kutipan ilmiah juga menjadi salah satu faktor untuk menentukan jumlah aktivitas ilmiah di sejumlah negara. Amerika Serikat dan Inggris masih tetap memimpin di kategori ini, lalu diikuti Brasil, China dan India.
Iran merupakan negara yang sangat cepat perkembangannya dalam hal publikasi ilmiah. Jika tahun 1996 jumlah publikasi ilmiah hanya 736, jumlah itu meningkat menjadi 12.200 pada 2008. Tantangan-tantangan global seperti perubahan iklim, punahnya keanekaragaman hayati dan kebutuhan terhadap energi, membuat kolaborasi internasional di antara para ilmuwan, untuk mencari solusinya terus meningkat pesat.
Terima kasih sudah memberikan informasi tersebut, sangat berguna buat saya. :) terus berikan informasi seperti ini yah;)
Ayu Bakery, Donut & Cookies