ON LINE

Followers

KOTA SOLO KEMBALI MENJADI BERITA.

Diposting oleh BLOG SEHAT ALAMI Senin, 26 September 2011

Sungguh hari Minggu kemaren cuaca Tangerang begitu cerah sejak pagi hari. Karena begitu cerahnya cuaca di pagi hari itu, siang hari sehat dengan kundalini reiki bertandang ke rumah anak yang tinggal di lain kampung. Sesampai di rumah anak, sang cucu yang baru berumur 1 tahun 2 bulan menyambut di pintu ruang tamu. Cucu perempuan yang baru belajar jalan lalu berdiri mengulurkan tangan menyambut sehat dengan kundalini reiki yang sekarang sudah jadi eyang dan langsung duduk di pangkuan.



Kegembiraan di hari minggu siang begitu terasa hangat mengingat kesempatan bertemu keluarga hanya bisa dilakukan di saat hari libur Minggu. Mengingat kami semua sibuk bekerja maka momong cucu sebagai pelepasan kebosanan kerja dan ngeblog dimanfaatkan dengan baik. Kebetulan sang cucu tidak senang dipangku berlama-lama dan maunya ditetah sambil berjalan terus, mau tidak mau sehat dengan kundalini reiki terus mengikuti kemana pun cucu melangkah.



Sambil momong dan sesekali menaikkan cucu ke kereta dorongnya, pembicaraan dengan anak dan mantu pun langsung beralih ke masalah masakan. Sambil menggoreng tempe, anak mantu perempuan yang sedang sibuk di dapur menanyakan khabar kami semua. Pembicaraan mulai dari saudara hingga eyang buyut sang cucu yang sekarang ini sudah berusia lanjut dan tetap tingggal di Solo terus ditanyakan anak mantu perempuan. Sambil menumis bumbu cap jae, serta menyiapkan nasi tim untuk cucu, kami pun ngobrol soal kampung halaman Solo yang kata orang suasana begitu tenang, tentram dan apa-apa masih serba murah soal makanan sehari-hari.



Dalam pembicaraan itu sang cucu perempuan terus memainkan bebek kayu ukiran kayu dari Bali dan sesekali melemparkannya ke lantai. Memang cucu perempuan ini sedang lucu-lucunya belajar berdiri lalu berjalan. Sambil berpegangan kereta dorongnya pandangan matanya tiba-tiba menatap layar televisi di ruang keluarga. Entah kenapa tiba-tiba pandangan mata mungilnya menatap layar televisi agak lama yang tiba-tiba menayangkan stop press berita menghebohkan yang tengah terjadi di Solo beberapa menit sebelumnya.


Warga Solo melihat kejadian perkara di Kepunton. Foto by Solo Pos - Agoes Rudianto.


Sesaat di layar televisi penyiar membacakan sebuah berita tentang rumah ibadah yang berada di Kepunton Solo Timur, terguncang karena ledakan bom. Kami pun terkejut bukan karena sang cucu perempuan tiba-tiba jatuh terduduk karena pegangannya lepas dari kereta dorongnya, tetapi terkejut dan sedikit tidak percaya bagaimana suasana Solo yang tenteram tiba-tiba dikejutkan dengan aksi bom bunuh diri. Peristiwa memilukan itu terjadi di saat umat tengah selesai menjalankan ibadah di gereja dan bersiap pulang ke rumah masing-masing.



Sekali lagi sambil sesekali menimang cucu, sehat dengan kundalini reiki terus memperhatikan tayangan di layar televisi. Berita yang bermula hanya menampilkan wajah penyiar mulai diisi visual ledakan. Tampak kepanikan menimpa jemaah yang selamat dari ledakan. Mereka menjadi saksi hidup atas kekejian pelaku bom bunuh diri yang merusak rumah ibadahnya. Chanel stasiun televisi lainnya pun tiba-tiba menayangkan berita serupa sejak siang hingga malam hari.



Siang itu kota Solo kembali menjadi berita hangat yang terus menghiasi layar televisi soal bom bunuh diri. Radio pun terus meng-update perkembangan berita dan situs blog dan jejaring sosial pun ramai dengan komentar soal bom bunuh diri yang menewaskan pelaku. Topik berita Solo digunjang bom di Minggu siang terus menjadi pembicaraan hangat warga masyarakat.



Sehat dengan kundalini reiki yang lebaran kemaren berkumpul dengan keluarga di Solo, masih mengingat dengan jelas bagaimana kondisi kota yang tenang dan tentram. Toleransi agama begitu dijunjung tinggi setiap warga kotanya, hampir tidak pernah menimbulkan gesekan berarti sama sekali soal keyakinan hakiki warga kotanya lalu menimbulkan ketegangan dan permusuhan. Mereka hidup bersahaja dan saling tolong menolong dalam hal kebajikan dalam hidup ini.



Tidak menyangka ketenangan Solo sebagai kota kecil kembali terusik setelah Lebaran usai. Berita koran Senin pagi tadi memberitakan tragedi bom bunuh diri yang menggoncang Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton, Solo Jawa Tengah, Minggu siang ( 25/9 ) telah menorehkan luka. Luka yang tidak saja melukai fisik, tetapi peristiwa itu tetap menyisakan trauma dan tanda tanya besar di kalangan masyarakat. Apa sebenarnya motif pelaku bom bunuh diri itu?

0 komentar

Posting Komentar

SOFTWARE PSR.

ARUMSEKAR ON FACE BOOK.

REIKI LIKE

KOTA DAN NEGARA

STATISTIK ALEXA

About Me

Foto saya
Saya adalah manusia biasa seperti Anda juga yang sama-sama mengarungi hidup ini dengan menjalin tali persahabatan.Masih ingin belajar untuk meningkatkan pengetahuan khususnya bidang kesehatan alami. Karena itu saya tertarik belajar REIKI dan dengan REIKI pula saya belajar menyembuhkan diri sendiri dari gangguan penyakit. Namun demikian saya juga berteman dengan kalangan medis yang berprofesi dokter, perawat sekaligus sebagai Praktisi Reiki. Dengan merekalah saya belajar untuk menjadi manusia sehat baik jasmani dan rukhani. Senang melakukan perjalanan dinas karena tuntutan pekerjaan.

Blog Archive

ARUM ON BLOG SPOT COM.