Setelah
Anda belajar Reiki dan sudah sering melakukan healing baik diri sendiri
atau orang lain, diharapkan jalur energi dalam tubuh Anda semakin
bersih dan kesehatan jasmanipun meningkat. Semakin sering Anda
mempaktekkan Reiki semakin aktip pula chakra-chakra utama Anda untuk
selalu dibersihkan dengan energi Reiki.
Begitu
Anda selesai mendapatkan penyelarasan dari Reiki Master sebaiknya
segera lakukan self healing secara teratur setiap harinya minimal 55
menit. Itupun belum cukup, Anda harus aktip melakukan diskusi dalam
forum Reiki di mana bimbingan teori, praktek, peningkatan energi,
pembersihan dan pengalaman praktek reiki mutlak diperlukan oleh praktisi
Reiki dari seorang Reiki Master.
Setelah
Anda duduk di level 2 Reiki Anda sudah mampu menyalurkan Reiki jarak
jauh juga mampu mempraktekkan simbol reiki dalam penyembuhan. Semakin
Anda sering mempraktekkan penggunaan simbol tadi, semakin terasah pula
intuisi Anda bekerja. Aura Anda akan tebal dan cemerlang karena efek
seringnya Anda melakukan self healing dan healing kepada orang lain baik
jarak dekat dan jarak jauh.
"
Tapi saya tidak punya pasien, bagaimana saya dapat mempraktekkan Reiki
untuk orang lain? ", begitu kira-kira pertanyaan saya saat pertama kali
baru belajar reiki level 2. Sampeyan tidak perlu berkecil hati tidak
mendapat pasien, tapi kalau sampeyan jeli sebenarnya banyak saudara kita
yang saat ini terbaring sakit di rumah sakit memerlukan pertolongan.
Kalau begitu , kenapa tidak sampeyan salurkan Reiki kepada mereka itu
sekalipun pasien itu tidak Anda kenal?
Dari
sinilah Reik bisa dipraktekkan bekerja. Salurkan Reiki jarak jauh
kepada siapa saja yang saat ini terbaring di rumah sakit. Anda tidak
perlu berpikir serius apakah Reiki jarak jauh ini akan sampai kepada
pasien itu. Sekali lagi jangan bebani pikiran logika Anda dengan
pertanyaan itu.
Lakukan
saja dengan santai dan setelah itu salurkan Reiki kepada siapa saja,
hanya dengan niat Reiki bekerja untuk saudara kita yang saat ini
memerlukan kesembuhan. "Itu saja teman, dan ingat kesembuhan hanya milik
Tuhan dan kepada-Nya kita semua memohon sebelum menyalurkan Reiki,"
timpal sahabat senior saya di Waskita Reiki Jakarta.
Dalam
menyalurkan Reiki apakah kita juga mengolah pernafasan? Tidak teman,
kita bernafas alami saja dalam arti menarik dan menghembuskan nafas
melalui hidung kita. Namun kalau Anda nanti ingin menjadi Reiki Master
Pengajar sangat diharuskan menguasai teknik pernafasan, sebagai bekal
untuk memberikan attunement reiki di saat mengaktifkan, membersihkan,
memperkuat chakra utama saat melakukan penyelarasan.
Teknik
pernapasan yang harus dikuasai adalah melatih menarik nafas-menahan
nafas-melepaskan nafas dalam hitungan tertentu, yang dalam istilah
teknik pernafasan diistilahkan nafas segi tiga. Teknik pernafasan itu
digunakan saat memberikan attunement (penyelarasan) agar Chakra (pintu
gerbang energi) calon praktisi reiki membuka dan menjadi aktip dalam
mengakses Reiki.
Teknik
ini adalah Teknik Nafas Naga Api yang biasa disebut Nafas Ungu. " Wah
Nafas Ungu, betul nafas Ungu. Bukan Ungu kelompok Band itu sahabat? "
canda sahabat reiki master saya. Melakukan teknik napas ungu sebagai
teknik pernafasan untuk mengaktifkan chakra utama memang memerlukan
usaha konsentrasi cukup berat dalam visualisasi ketika memberikan
attunement.
Berlainan
dengan penyaluran reiki yang mengutamakan sikap santai dan kepasrahan
tanpa usaha apa pun, untuk membuka sebuah chakra, Master Reiki harus
melakukan visualisasi dengan menahan nafasnya untuk beberapa detik.
Menurut Irmansyah Effendi Master Reiki Tumo menjelaskan dalam bukunya
Reiki Teknik Effektif Untuk Membangkitkan Kemampuan Penyembuhan Luar
Biasa Secara Seketika, Reiki Tradisional Jepang hanya mengenal 4
simbol.
Tiga
simbol diajarkan di level 2, sedangkan simbol terakhir diajarkan di
level Master Pengajar yang kelak punya wewenang dalam memberikan
penyelarasan kepada calon praktisi reiki. Teknik ini menyerupai cara
kerja seperti senapan angin dipompa pada sebuah tabung hingga tekanannya
tinggi, lalu dilepaskan agar memberikan kekuatan/dorongan kuat. Tekanan
yang muncul saat Teknik Nafas Naga Api dilakukan dengan memutar energi
secepat mungkin di dalam nadi utama. Adapun langkah-langkahnya
melakukannya sebagai berikut ini :
1.
Otot pada titik Hui Yin ( antara kelamin dan anus tempat bersemayamnya
Kundaliani) ditegangkan, ujung lidah diangkat menempel ke langit-langit
rongga mulut.
2.
Saat menarik nafas bayangkan cahaya putih masuk melalui Chakra Mahkota
melalui lidah yang ditegakkan ke langit-langit, mengarah ke saluran
mikrokosmis depan tubuh hingga ke titik Hui Yin dan naik melalui tulang
ekor ke Sushumna hingga ke kepala dan memenuhi seluruh kepala.
3.
Masih menahan nafas, bayangkan energi yang diperoleh dari nafas ini
dipompa masuk menjadi biru terang warnanya, dan berputar searah putaran
jarum jam sekaligus, semakin lama semakin cepat hingga energi nafas
berubah menjadi warna ungu terang. Jadi energi yang berada dalam saluran
seperti huruf U ini secara serempak berubah menjadi ungu terang dan
berputar secara keseluruhan.
4.
Sambil menghembuskan nafas, tiupkan energi nafas ini perlahan-lahan
pada chakra yang dituju sambil membayangkan (niatkan) energi nafas ini
masuk ke chakra tersebut hingga menembus sisi tubuh yang lain.
5.
Lepaskan kontraksi otot pada Hui Yin ini dan lidah kembali seperti
biasa (lemas). Lalu santai dan bernafaslah alami seperti sedia kala.
0 komentar