Kalau
binatang buruan yang sudah berhasil ditangkap lalu dikandangkan, itu
artinya binatang itu ditawan. Apakah kelanjutan nasib binatang buruan
itu, akan disembelih atau dijual adalah hak dari sang pemburu. Pemburu
boleh menentukan nasib akhir binatang buruannya. Kalau pemburu itu
berniat memelihara binatang hasil tangkapannya, atau kalau tidak mampu
memelihara bisa menyerahkan ke kebun binatang terdekat agar binatang itu
ada yang merawatnya.
Binatang
buruan misalnya buaya sudah sering ditayangkan visualnya di televisi.
Dalam tayangan itu terlihat bagaimana binatang buas itu ditundukkan.
Sang pemburu begitu berani menyebur ke sungai yang berarus tenang tapi
dalam dan buaya siap menerkam siapa saja yang berani masuk ke
habitatnya. Namun yang namanya sang penakluk, maka sang pemburu buaya
akhirnya keluar sebagai juara dengan buaya yang berhasil ditawannya.
Ternyata
keinginan sang buaya melakukan pembalasan kepada sang pemburu ini
mendapat jawaban singkat. Tak berapa lama bencana banjir terjadi di
wilayah Queensland, Jumat ( 23/3 ). Sang pemburu bernama Terry Donovan
yang sudah sepuh berusia 65 tahun terjebak banjir besar di rumahnya.
Dia tidak bisa keluar rumah menyelamatkan diri saat air bandang begitu
cepat masuk rumahnya.
Peristiwa
ini bermula saat Terry Donovan sedang asyik berburu di Pulau Dinah
Island, sebelah utara Queensland. Banjir bandang dengan arus banjir
cukup besar menerjang kawasan itu menyebabkan penduduk segera mengungsi.
Akan tetapi Donovan terlambat mengungsi karena air semakin tinggi
menggenangi rumahnya.
Laporan
Cairns Post sebagaimana dilansir AP menceritakan bagaimana banjir itu
begitu cepat menggenangi kawasan itu. Selain material berupa sampah,
lumpur kotor yang hanyut terbawa banjir, binatang pun ikut hanyut
terbawa banjir. Salah satu binatang itu adalah buaya yang cukup besar
ndilalah masuk pekarangan rumah Donovan.
Donovan
melihat buaya berukuran empat meter sedang berenang hilir mudik di
dekat rumahnya. " Baru pertama kali ini saya melihat buaya mampir ke
rumah saya. Buaya itu menyelam dan timbul lagi, " tutur Donovan. "
Karena situasi cukup membahayakan saya memutuskan untuk tidak keluar
rumah karena air semakin tinggi, " katanya.
Melihat
banjir semaki tinggi menggenangi rumahnya, nyali Donovan ciut juga
jadinya. Donovan sangat takut jika air semakin tinggi menenggalamkan
rumahnya, buaya itu pun menyerangnya. Dalam situasi genting itu, Donovan
naik mengungsi ke bagian paling tinggi dari rumahnya.
Dia
naik ke atas meja billiar. " Di meja itu dia mengumpulkan banyak bahan
makanan. " Air terus naik dan naik se-inchi demi inchi namun buaya itu
masih saja berenang mengitari rumahnya dan tidak juga pergi menjauh.
Akhirnya air terus naik hingga jaraknya hanya sekitar satu inchi di atas
pengumpulan bola di meja biliar.
Donovan
yang merana karena rumahnya kebanjiran ternyata tidak menjawab
panggilan telepon satelit dari tim penyelamat. Dia cukup disibukkan
dengan kecemasan melihat buaya itu masih saja berenang berkeliaran di
sekitar rumahnya dan saking takutnya diterkam buaya tidak sempat
menjawab panggilan telepon. Donovan begitu cemas, takut dan akhirnya
menjadi tawanan buaya.
"
Saya sempat berpikir jika air terus meninggi, saya akan naik ke atap
dan keluar melambaikan tangan agar ada yang melihat panggilan SOS saya, "
ujar Donovan memelas. Syukurlah setelah selama 3 hari Donovan ketakutan
karena ulah buaya liar masuk pekarangan rumahnya, dia akhirnya
diselamatkan dengan helikopter yang datang mengitari rumahnya. Donovan
dapat meloloskan diri hari Jumat lalu dari incaran buaya yang selama
tiga hari berhasil menawannya. ( AP ).
kok bisa yach pemburu ditawan ama musuhnya..
kayak didunia film aja....