Banyak
uang banyak keinginan untuk mewujudkan angan-angan agar bisa terlaksana
dalam waktu sesingkat-singkatnya, itulah yang ada dalam pikiran
Michella Marxen saat ini. Sudah sejak lama ia menginginkan kelak jika
menikah pestanya harus dilaksanakan dengan mewah mengundang tamu dari
kalangan menengah ke atas. Untuk golongan menengah ke bawah barangkali
namanya tidak masuk dalam daftar tamu yang diundang Michella dan cukup
puas melihat prosesi pernikahan lewat foto yang beredar di dunia maya.
Untuk
memeriahkan pesta pernikahan yang dijadwalkan berlangsung ( 19/10 ),
Michella Marxen telah memesan ballroom hotel Ramada di kota Fargo. Ia
juga memesan bunga mahal, fotografer profesional, limusin, hingga band
lokal Tripwire yang akan menghibur tamu undangan. Tentu saja segala
persiapan pernak-pernik pesta pernikahan ini menghabiskan dana yang
tidak sedikit, namun perempuan asal Fargo, Dakota Utara cukup puas jika
keinginannya menikah dengan pesta mewah bisa terlaksana.
Akhirnya
rencana pesta pernikahan itu diubahnya menjadi pesta Hallowen bagi
Creative Care for Reaching Independence ( CCRI ), sebuah lembaga
nonprofit yang berkarya bagi warga difabel. " Saya tak percaya, bahwa
Marcen yang murah hati itu mau mengalihkan kegembiraan pesta
pernikahannya yang batal untuk berbagi sesama dengan penyandang difabel,
" ujar Jody Hudson. " Hari yang menyenangkan saya, kini jadi hari
spesial mereka, " ujar Marxen.
Marxen
selain menyenangkan orang lain perlu juga mencontoh warga dunia lain
yang menyelenggarakan pesta pernikahan sangat sederhana. Dalam pesta itu
tidak ada gedung megah tempat pesta nikah berlangsung. Jangankan gedung
megah tempat tamu berpesta, para tamu dianjurkan membawa sendiri
makanan dan minuman. Jadi sungguh sederhana pesta pernikahan warga Inggris ini.
UPI.
0 komentar