Manusia hidup dengan segala pernak-pernik permasalahannya tentu mempunyai cara untuk mengatasi tekanan hidup melalui pengendalian tubuh dan mental. Saat memberikan respon terhadap tekanan hidup, setiap individu pasti mempunyai kiat untuk mengembalikan ke dalam kondisi normal dalam arti setiap pengambilan keputusan didasarkan atas pertimbangan rasional dan dalam suasana rileks. Karena itulah kekuatan rileksasi sangat berpengaruh terhadap kondisi psikologis seseorang yang sedang dilanda ruwetnya pikiran.
Setiap orang mempunyai kemampuan untuk mendayagunakan kekuatan rileksasi dalam dirinya. Kekuatan rileksasi sebenarnya sangat mudah, sederhana dan tidak ruwet mempraktekkannya untuk dibangkitkan agar mental yang sudah mlorot bisa dikembalikan lagi ke dalam kondisi nyaman. Mengingat kondisi tubuh tidak dalam kondisi stimultan untuk tetap rileks dan tegang terus menerus, maka dengan mempelajari rileksasi dengan sendirinya kita dapat mengendalikan perasaan tertekan dan mampu menghindarkan diri dari kondisi tertekan tadi.
Setiap teknik menenangkan diri terhadap perasaan dan pikiran yang sedang kalut, dapat dipraktekkan setiap orang yang ingin hidupnya tetap nyaman sekalipun untuk itu harus belajar khusus tentang teknik rileksasi. Sebenarnya dengan modal dasar mengenal teknik pernapasan sederhana yang otomatis kita miliki, seseorang akan mampu mendayagunakan kemampuan itu untuk hidup rileks. Beberapa teknik rileksasi mungkin berguna pada diri seseorang, akan tetapi tidak effektif untuk meningkatkan kenyamanan. Karena itulah perlunya melatih teknik rileksasi dengan berkelanjutan agar didapat kondisi homeostatis dalam diri.
Salah satu teknik rileksasi untuk menenangkan diri adalah dengan mengendalikan pernapasan. Dalam kondisi stress yang memunculkan kecemasan dengan degup jantung berdebar-debar, coba perhatikan napas Anda? Jika Anda peka maka akan merasakan sesak napas dan pernapasan akan berjalan cepat yang menandakan seperti terengah-engah dengan tekanan pada ulu hati sedikit mengeras.
Apabila hal ini terjadi maka pernapasan yang kita lakukan adalah pernapasan dada dan bukan melalui diafragma ( pernapasan perut ). Bernapas melalui dada dalam kondisi seperti ini membuat paru-paru kita akan kekurangan oksigen. Effeknya akan terjadi perubahan kadar oksigen dalam darah yang akan meningkatkan pengeluaran adrenalin sehingga kadar kecemasan dalam diri semakin meningkat. Tubuh akan gemetar menahan napas yang terengah-engah karena napas berjalan cepat dan dangkal.
Sebaliknya jika dalam kondisi cemas seperti itu, Anda sedikit santai dan rileks tidak grusa-grusu, maka cepat ambil napas lewat diafragma yaitu bernapas alami lewat perut. Rasakan pergerakan napas akan lebih dalam dan pelan. Kondisi bernapas ini akan membuat oksigen ke dalam tubuh meningkat. Perasaan nyaman saat menarik dan membuang napas semakin meningkat.
Anda dapat mengecek kondisi pernapasan diafragma ini dengan melihatnya langsung. Anda dapat meraba perut dan merasakan perut bergerak menggelumbung ke depan saat menarik napas dan menggelumbung ke dalam saat membuang napas lewat lubang hidung. Kondisi itulah yang dinamakan bernapas lewat diafragma. Namun jika Anda bernapas lewat dada yang berlawanan dari kondisi pernapasan diafragma, maka effeknya dada akan terasa sesak seperti menahan beban karena napas dihimpun di dalam dada untuk beberapa saat.
Mengatur pernapasan diafragma dapat dilatih setiap hari untuk jangka waktu 15 menit bagi pemula. Jika kita mampu melakukannya dengan baik maka kondisi rileksasi akan cepat tercapai. Teknik penenangan diri seperti pernapasan diafragma diharapkan mampu meredam kecemasan alias stress untuk sesaat, sehingga kondisi mental yang sedang down dapat dikurangi secara bertahap.
Tentunya kita semua mengharapkan hidup jauh dari stress agar kondisi tekanan darah tetap normal. Jika itu tercapai maka bergembiralah Anda. Dalam tubuh sehat terdapat jiwa sehat, pikiran sehat dan beradaptasi dengan lingkungan sehat pula. Sehat dengan kundalini reiki berharap semoga malam minggu ini Anda dalam kondisi relaks sehingga malam ini Anda dapat tidur nyenyak.
0 komentar