Bagi orang beriman kepada kebesaran Ilahi, sarana berdoa adalah mutlak bagi orang beriman apalagi bila sedang dihadapkan kepada penyakit yang sedang dideritanya atau diderita orang lain yang tentu saja segera berkeinginan sembuh. Banyak kesembuhan lewat doa yang dapat diungkap berkat terapi ini. Lalu bagaimana doa bisa memiliki kekuatan menyembuhkan?
Mari kita simak pengalaman Sdr. Pandu Dewanto beberapa tahun lalu saat ia bingung di tengah malam buta sambil memandangi puteri tercintanya tergeletak di ruang ICU Rumah Sakit Umum Magelang Jawa Tengah. Sang puteri sudah beberapa hari tak sadarkan diri akibat gegar otak setelah tertabrak kendaraan bermotor. Entah intuisi apa yang mendorong Pandu saat ia melihat brosur berisi alamat sebuah pelayanan doa. Tanpa berpikir panjang ia langsung menghubungi alamat itu lewat telepon.
Tak lama kemudian serombongan orang yang berasal dari luar kota Magelang datang ke rumah sakit tempat puterinya dirawat. Dengan sikap tulus ikhlas tanpa mau dibayar, mereka lantas memenuhi permintaan Pandu, yaitu mendoakan puterinya agar segera sadar dan sembuh. " Ajaib...pagi harinya anak saya langsung sadar," tutur Pandu bapak dua anak yang saat itu berusia 40 tahun.
Pandu sama sekali tidak menanyakan darimana kelompok pendoa itu berasal dan dari aliran agama apa yang dia anut. Harapan satu-satunya adalah ia ingin anaknya sadar setelah berhari-hari koma karena lukanya. Ia tidak mempermasalahkan ketika melihat tata cara sang pendoa berbeda dengan keyakinan yang ia anut selama ini. " Saya cuma berpendapat, kalau niat sang pendoa baik siapa saja yang mendoakan pasti akan dikabulkan Tuhan," tutur Pandu yakin terhadap kekuatan doa menyembuhkan.
Tengok saja di rumah sakit di Jakarta misalnya, keberadaan pelayanan doa mudah diketahui. " Saya percaya selain berobat, doa bagi pasien akan membantu kesembuhan. Dengan doa kita menjadi punya pengharapan dan kekuatan, " kata Eva Fifenly, Training and Education Manager RS Siloam Gleneagles. Demikian pula pendapat Haji Muhammad Berbela dari perguruan silat Bunga Karang Banten, terapi doa adalah suatu upaya penyembuhan dengan pendekatan holistik. "Seperti apa pun parahnya suatu penyakit, Insya Allah bisa disembuhkan, kecuali Allah sudah menentukan pasien mati," katanya.
Salah satu keistimewaan dari terapi ini katanya, adalah menyerahkan segalanya kepada Sang Maha Pencipta. " Sebagai manusia biasa kita tidak perlu memusingkan atau memerinci satu persatu penyakit yang diderita atau persoalan yang kita alami, " katanya. Pernyataan ini dibenarkan oleh Ustadz H. Sayudin Hendrayana dari Majelis Taklim Al-Ukhuwah di Perumnas Depok Jaya. Katanya, " Di dalam mengatasi persoalan, termasuk sakit berat, sebaiknya shalat dan sabar dalam usaha sebagai penolong." Dengan shalat dan sabar, Allah pasti akan menolong kita termasuk mengobati si sakit. Dengan terapi doa kuncinya sabar dan shalat, penyakit fisik yang tengah diderita seseorang akan lebih mudah disembuhkan, " kata Sayudin.
PERANAN DOA DALAM TERAPI REIKI.
Terapi Reiki di samping jenis terapi komplementer lainnya pun juga menggunakan kekuatan doa sebelum praktisi reiki dan pasien yang hendak diterapi menjalani sesi penyembuhan reiki. Sebagai umat beragama apa pun keyakinan sang praktisi reiki dan pasien, langkah berdoa harus dilakukan terlebih dulu sebelum penyaluran energi reiki dimulai. Begitu doa dipanjatkan...praktisi reiki dan pasien harus mengkondisikan dirinya dalam meditatif total. Pasrah kepada kebesaran dan penyelanggaraan Ilahi harus diutamakan. Biarkanlah energi reiki yang cerdas bekerja dengan caranya sendiri untuk mengatasi gangguan penyakit pasien.
Semakin keduanya dalam kondisi meditatif total dalam kepasrahan kepada Tuhan semakin deras energi reiki mengalir tanpa bisa dihalangi oleh sang praktisi reiki. Energi reiki ini akan mengalir ke dalam sistem tubuh eterik sang pasien dan mencari tahu lokasi penyakit dalam tubuh pasien. Segala energi negative yang membungkus organ dalam pasien termasuk menyumbat sistem pembuluh darah pasien akan dibersihkan oleh energi ini. Out put dari pembersihan organ dalam dan sistem pembuluh darah pasien adalah keluarnya keringat berlebihan selama sesi healing dan mengalirnya hawa panas dan dingin silih berganti dalam diri pasien.
BISA MENINGKATKAN KEKEBALAN TUBUH.
Tentu sahabat sehat dengan kundalini reiki bertanya bagaimana doa bisa memiliki kekuatan penyembuhan? Sebagai jawaban atas pertanyaan itu baiklah kita simak misteri kesembuhan lewat doa ini. Dari berbagai penelitian seperti ditulis oleh Kyle Roderick dalam Third Age Med, para ilmuwan bisa memperoleh gambaran. Sebaliknya bagi para pelaku meditasi yang sudah biasa hidup bermeditasi setiap harinya jawaban pertanyaan itu sudah direkam dalam alam bawah sadarnya dan mendapatkan jawaban yang bisa diungkap lewat penelitian ilmiah.
Master Meditasi Kesehatan dari Bali Usada, Mertha Adha bisa menjelaskan peranan meditasi bagi kesehatan tubuh yang kebal dari penyakit asalkan meditasi rutin dilakukan setiap hari minimal 2 kali di pagi hari dan malam hari sebelum tidur. Bila melihat manfaat meditasi bagi kesehatan, mulai dari meredakan tekanan darah, kolesterol, kadar gula dalam darah hingga menyembuhkan gangguan jantung, orang yang berdoa untuk kesembuhan penyakitnya sendiri akan memperoleh efek sama karena orang yang berdoa khusuk layaknya dia sedang meditasi. Semua dalam kondisi tenang, damai dan dekat kepada Allah. Apalagi dalam bulan Suci Romadhon bagi Umat Islam doa akan sangat mustajab didengar oleh Allah dan ikut mendoakan saudara kita yang tengah sakit agar memperoleh kesembuhan atas penyakitnya, bukan mustahil akan didengar Allah dan Insya Allah pasien sembuh.
Sudah sering diulas dalam penelitian bahwa para ahli kesehatan jiwa meyakini sistem kekebalan tubuh meningkat saat seseorang berada dalam kondisi tenang dan damai. Dengan demikian doa yang memberikan suasana tenang dan damai akan memungkinkan seseorang sembuh dari gangguan penyakit. Saat berdoa seseorang pasien menjadi tenang dan meningkat rasa percaya dirinya. Dalam kondisi demikian tubuhnya mengeluarkan kortisol, epinephrine dan norepinephrine yaitu hormon-hormon yang mengalir keluar dari kelenjar adrenal untuk menangkal stress.
Zat kimia dalam tubuh akan meningkatkan sistem kekebalan dan menghambat berkembangnya berbagai penyakit seperti gangguan jantung, stroke, radang usus dan gangguan perut lainnya. Yang lebih menggembirakan sistem kekebalan tubuh ternyata bisa ditransfer ke orang lain jarak jauh. Di sini diasumsikan bahwa penyembuhan jarak jauh melalui doa dapat dilakukan. Beberapa ahli menyebut sebagai semacam pengiriman energi kepada orang lain yang membutuhkan kesembuhan. Dalam praktek reiki hal ini disebut dengan distance healing. Ahli lain termasuk Larry Dossey berpendapat bahwa fisika quantum boleh jadi memegang peranan dalam penyembuhan jarak jauh melalui doa.
Sumber : Gaya Hidup Sehat Awet Muda dan Praktek Kundalini Reiki dan Meditasi Kesehatan ( disunting ).
0 komentar