Meski pembangunan mesjid di dekat lokasi peristiwa serangan 11 September 2001 di New York masih menuai pro dan kontra di kalangan warga Amerika Serikat, Imam Masjid, Feisal Abdul Rauf terus berupaya mempromosikan sikap toleransi beragama kepada warga dunia. Dalam perjalanannya ke kawasan Teluk Persia, ia menghadiri acara buka puasa di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Bahrain ( 23/8 ).
Di hadapan para tamu di kedutaan besar Amerika Serikat di Bahrain, imam mesjid Ground Zero New York, Feisal Abdul Rauf menyatakan ia mengambil hikmah pro-kontra pembangunan mesjid di lokasi peristiwa serangan 11 September 2001 itu. Menurutnya banyak pihak memberikan perhatian terhadap pembangunan mesjid dan pusat kebudayaan Muslim itu, merupakan sebuah tanda yang baik. Perdebatan tentang masalah ini telah meraih perhatian politik secara nasional.
Kelompok Republik menentang proyek tersebut dan menggunakannya sebagai senjata untuk menyerang Presiden Barack Obama dari kubu Demokrat menjelang pemilu tengah waktu. Sementara pihak yang mendukung menekankan masalah hak kebebasan beragama serta sikap toleransi antar umat. Acara buka puasa mengundang seorang Imam Mesjid dari sebuah negara adidaya merupakan acara rutin tahunan kedutaan besar Amerika Serikat.
Kunjungan Imam Feisal ke Timur Tengah dibiayai oleh Departemen Luar Negeri AS namun menolak mendiskusikan adanya pertentangan politik terkait dengan rencana pembangunan Islamic Centre tersebut. Pihak yang menolak pembangunan itu menyatakan proyek itu sangat menyinggung dan tidak menghargai korban dari serangan 9/11 dan keluarga mereka. Debat ini kemudian menjadi sesuatu yang sangat politis.
Sumber : World/New York Mosque/Tribun News.
0 komentar