Lebaran 1 Syawal 1431 H tinggal beberapa jam lagi ke depan menyapa kita semua, termasuk semua sahabat sehat dengan kundalini reiki di mana pun berada yang dengan senang hati selalu berkunjung ke blog sederhana ini. Segala permasalahan hidup ini selalu saja ada dalam diri kita masing-masing sehingga ada saja jalan untuk kita saling bersinggungan baik dalam tindakan, kata, perbuatan ataupun tindakan yang tidak mengenakkan dalam hati kita masing-masing. Karena itu izinkahlah dari hati yang tulus ikhlas di hari fitri yang baik dan Insya Allah bertepatan dengan hari Jumat esok, sehat dengan kundalini reiki mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1431 H...Mohon Maaf Lahir dan Bhatin kepada semua sahabat dari Sabang sampai Merauke hingga Mancanegara yang bisa menangkap jaringan internet ini.
Tiada kata yang pas saya ucapkan selain meminta maaf dengan ikhlas barangkali setiap postingan selalu saja ada pihak yang tersinggung saat membacanya. Demikian pula permintaan maaf dari semua sahabat dengan ikhlas pula saya terima dengan lapang dada sehingga tiada lagi ganjalan, uneg-uneg dalam diri kita masing-masing yang selalu menggerogoti hati yang bersih ini dan semua lebur di hari mulia dalam jabat erat persahabatan lewat media internet.
- IDUL FITRI... hari yang tepat untuk saling bermaaf-maafan dengan pasangan hidup, guru, teman, sahabat, tetangga, saudara, anak-anak dan juga orang tua. Lokasi : Pondok Pinang Jakarta Selatan, Minggu 26 Juni 2008. Foto by : Rezha Destiadi.
Masih teringat dalam diri saya tempo hari saat memposting tulisan seputar meditasi universal yang bisa diikuti oleh semua kalangan dari keyakinan berbeda, bahwa manfaat dari meditasi universal akan menjadikan pelakunya mampu menerima suka dan duka, kesulitan dan kebaikan hidup dengan baik dari orang lain termasuk semua sahabat yang pernah mampir dan masih setia sowan ke blog ini ataupun yang sekarang ini sudah meninggalkan blog ini karena berbeda persepsi dalam menelaah setiap tulisan. Termasuk di sini pula manfaat meditasi adalah mampu mengatur dan mengendalikan diri sendiri sebelum mengendalikan orang lain serta mau memaafkan dan menerima maaf orang lain, mampu mengerti perasaan orang lain dan tulus memaafkan. Lebih jauh lagi dalam hidup ini kita dituntut untuk selalu berbuat baik, sebagai pembawa berkat/rahmat untuk sesama. Taqobbalallahu minnawaminkum.
0 komentar