Bagi Anda yang berkendara dari arah Desa Tieng Kecamatan Kejajar Wonosobo Jawa Tengah menuju Datarang Tinggi Dieng menjelang masuk ke kawasan Telaga Warna Dieng akan menjumpai gapura sebagai penanda pintu gerbang Kawasan Wisata Dieng. Di belakang gapura ini akan dijumpai belik (mata air bening) tempat menampung air jernih yang oleh Masyarakat Dieng disebut sebagai Tuk Bimo Lukar. Tuk Bimo Lukar diyakini sebagai cikal bakalnya mata air Sungai Serayu yang berhulu di Dataran Tinggi Dieng lalu mengalir berkelok-kelok melalui Kabupaten Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga dan Banyumas sebelum akhirnya bermuara di Samudra Hindia.
Tuk Bimo Lukar memang kecil sekali debet airnya di musim kemarau. Pada saat musim hujan tiba dan Kawasan Datarang Tinggi Dieng berkabut, tuk Bimo Lukar memancarkan air bening dalam jumlah banyak dan bak penampung air ini dipenuhi air bening sehingga banyak dimanfaatkan masyarakat setempat untuk keperluan sehari-hari seperti memasak, mencuci, mandi dan mengairi ladang kentang. Tuk Bimo Lukar sebagai sebutan untuk mata air yang dikaitkan dengan cerita pewayangan kisah Pendawa Lima memang menjadi tujuan wisatawan baik domestik atau pun mancanegara untuk mengunjunginya.
Air yang memancar keluar dari perut bumi lalu ditampung dalam bak penampung dan sebagian mengalir membentuk parit dan lama kelamaan menjadi sungai kecil dan bertemu dengan sungai kecil lainnya hingga membentuk sungai besar dinamakan Kali Serayu. Memang tidak dibantah bahwa air tanah yang bening dan dingin ini layak dikonsumsi sebagai minuman penghilang haus asalkan direbus dulu dalam suhu mencapai 100 derajat Celcius. Air dimana pun di muka bumi ini sangat dibutuhkan manusia untuk menunjang kehidupan.
Menurut ilmu hayat yang pernah sehat dengan reiki pelajari tatkala di sekolah sma dulu menyebutkan bahwa tubuh manusia hanya dapat bertahan selama satu minggu tanpa air. Tubuh manusia sendiri pun sekitar 55 hingga 75 persen terdiri dari air. Selain sebagai penghilang rasa haus, cairan tubuh juga berfungsi sebagai pelarut, katalisator, pelumas, pengatur suhu tubuh, menjadi penyedia mineral, elektrolit serta menjadi tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia. Cairan tubuh ini bukan hanya air biasa semata akan tetapi memiliki karakter khusus yaitu mengandung elektrolit dan bersifat basa (alkaline) dengan kandungan antara lain Natrium, Kalium, Kalsium dan Klor yang dibutuhkan agar organ tubuh manusia dapat berfungsi dengan optimal.
Untuk menunjang aktifitas keseharian seseorang sangat masuk akal jika keseimbangan cairan tubuh menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Pasalnya apabila cairan dalam sel tubuh berkurang otomatis tekanan darah juga ikut berkurang sehingga tubuh menjadi lemas sebagai awal terjadinya dehidrasi. Oleh karena tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi, maka akan menjadi dampat serius dan perlu diwaspadai dan memerlukan penanganan segera. Kompas terbitan 29 Oktober 09 mencatat bahwa dehidrasi terjadi ketika cairan tubuh menurun 2-6 persen. Penyebabnya adalah penurunan asupan air, meningkatnya pengeluaran air dari tubuh melalui ginjal dan pencernaan.
Manifestasi klinis dari dehidrasi paling erat kaitannya dengan penurunan volume intravaskuler dan selanjutnya dapat mengakibatkan kematian dan kegagalan organ tubuh. Gangguan lain adalah dalam fungsi otak karena konsentrasi berpikir terus menerus. Dampaknya secara fisik dapat menurunkan stamina dan produktivitas melalui gangguan sakit kepala, lesu, lemas, kejang hingga pingsan. Dalam jangka panjang dehidrasi dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dan terjadinya luka karena batu ginjal ada di saluran air kemih.
Bila manusia haus cara cerdas adalah minum air sebanyak-banyaknya. Setiap hari pada umumnya manusia kekurangan cairan tubuh sebesar 2.500 ml per hari. Untuk mencegah dehidrasi maka mengganti cairan dalam jumlah sama mutlak diperlukan agar keseimbangan cairan dalam tubuh tetap terjaga dengan baik. Keseimbangan cairan di sini dapat dipahami sebagai menjaga keseimbangan asupan cairan dengan pengeluaran cairan dari tubuh lewat keringat, urine, feses, pernapasan serta proses metabolisme tubuh itu sendiri. Semakin banyak aktifitas fisik dilakukan maka kemungkinan dehidrasi tubuh semakin besar. Karena itu sangat diperlukan cairan minuman sebagai pengganti cairan tubuh yang telah hilang.
Tentu sahabat sehat dengan reiki pernah berjalan di siang hari bolong di tengah teriknya udara panas Khatulistiwa di Pontianak. Anda dapat merasakan betapa sengatan panas matahari sangat tajam kendati pun kita memakai pakaian tebal. Rasa haus menyergap dan bibir terasa kering, kulit terasa tidak kenyal bila kita sentuh, mata terasa cekung dan kulit tampak pucat dan anehnya ujung jari terasa dingin padahal kita berada di udara panas. Itulah tanda ringan kita sedang terserang dehidrasi dan pantauan fisik adalah pengurangan frekuensi buang air kecil dan volume urine serta warna air seni menjadi pekat.
Kiat menghindari dehidrasi adalah minum sebanyak-banyaknya air matang yang telah direbus. Lebih dari itu dalam jaman modern yang telah maju ini juga disediakan minuman siap saji dalam menangkal dehidrasi yang disebut minuman isotonik. Disebut isotonik karena minuman ini dirancang memiliki tekanan osmotik yang sama dengan tekanan darah manusia sehingga minuman isotonik ini segera dapat diserap oleh tubuh. Sebagai pengganti kehilangan air, minuman ini dapat dibuat dengan kadar air sampai 98 persen.
Air sebagai pelepas dahaga dapat diperoleh dalam bentuk isotonik. Masalah merk sehat dengan reiki serahkan kepada Anda masing-masing untuk memilihnya dan mengkonsumsi. Cara tradisional yang sudah turun temurun ada dalam keluarga Indonesia adalah mengambil air bersih dari sumbernya selanjutnya air itu direbus sampai matang dan didinginkan selanjutnya dikonsumsi. Cara lainnya adalah menjadikan air matang atau air dalam galon menjadi heksagonal dan siap saji dengan cara mengaliri air tadi dengan energi reiki. Itulah cara yang sehat dengan reiki praktekkan dalam hidup keseharian baik di rumah atau di kantor atau di tempat lain saat menjalankan aktifitas harian.
0 komentar