Satu orang tewas dan puluhan orang lainnya luka-luka dalam kekisruhan pembagian hadiah natal di Peru. Warga yang jumlahnya ratusan terlibat saling dorong mengakibatkan sejumlah orang terinjak-injak. Peristiwa tragis ini terjadi saat ratusan warga memadati sebuah stadion di Chimbote, Peru Utara untuk mendapatkan hadiah Natal dari sebuah organisasi amal tanggal 24 Desember 09 kemaren.
Proses pembagian hadiah Natal pada mulanya berlangsung aman. Namun menjelang tengah hari warga yang memperoleh bingkisan kehilangan kesabaran dan mendorong warga yang berada di depannya di pintu masuk stadion di Chimbote sekitar 273 kilometer sebelah utara ibukota Peru, Lima. Aksi dorong mendorong ini mengakibatkan puluhan orang termasuk orang tua dan anak-anak terjatuh dan terinjak-injak.
Seorang kameramen amatir yang berusaha mengabadikan kekisruhan juga ikut menjadi korban. Musibah yang terjadi di saat masyarakat Peru bergembira menantikan datangnya Natal, menewaskan seorang nenek berusia 60 tahun dan melukai sedikitnya dua puluh orang lainnya. Seorang warga menuturkan putranya sempat terinjak-injak dan mengalami sesak napas. Pihak panitia mengatakan masyarakat mulai berdatangan sejak pukul 06.00 pagi waktu setempat dan harus menunggu dalam antrian panjang.
Peristiwa tragis ini tentunya mengingatkan kita kepada peristiwa di Pasuruan Jawa Timur dua tahun lalu saat seorang dermawan di kota itu membagikan hadiah lebaran kepada penduduk setempat. Namun karena jumlah penerima bingkisan lebaran banyak, terjadi aksi dorong mendorong di pintu masuk rumah sang dermawan tersebut. Akibatnya sejumlah warga terinjak-injak dan mengakibatkan ada korban meninggal dunia.
Sumber : Reuters
Menyedihkan...
Makin terasa kebenaran ajaran Sang Rasul. Niat baik saja tidak cukup. Harus juga dipikirkan azm-nya. Yaitu, perencanaan yang matang, cara-cara melakukan,agar niat baik itu tidak berubah menjadi bencana.
Matur nuwun,pinaringan info yang menyentuh ...
Sungkem...
setiap ada hajatan zakat atau bagi sedekah pasti deh seperti ini jadi sedih
Betul juga kata Mas Munir dan Jeng Wiendra...peristiwa ini sungguh tragis dan biasanya dialami oleh warga kurang mampu hanya untuk menerima santunan.
Memang perlu perencanaan matang. Tapi ini tidak cukup, yang penting saat pembagian tertib dan tidak terkonsentrasi dalam satu tempat saja.