Di saat kita menghindari kolesterol tinggi tiada lain pilihan jatuh kepada makanan tinggi serat rendah lemak. Itulah gaya hidup sehat dengan reiki terhadap makanan saat ini.Tentu saja banyak orang juga tidak menyantap daging setiap kali makan. Mereka lebih senang makan sayur dan buah sebagai ganti menu harian. Boleh dikatakan menjadi vegetarian. Tak ubahnya menyantap makanan biasa, bagi orang yang menjalani hidup sebagai vegetarian juga menjalani diet vegetarian. Dengan menjalani hidup vegetarian diharapkan kesehatan seseorang akan semakin baik tanpa dihantui kelebihan kolesterol setiap kali menyantap makanan.
Menurut gaya hidup sehat awet muda menyebutkan ada dua keuntungan diet vegetarian. Pertama banyak serat berarti menyehatkan saluran pencernaan selain mencegah kanker usus. Kedua, diet vegetarian cenderung rendah garam berarti terhindar dari darah tinggi. Anda ingin tahu berapa banyak orang Amerika makan garam dapur sehari? Di negara sana rata-rata satu setengah sendok teh atau lebih dari 9 gram. Berarti sodium yang masuk sekitar 3.5 gram padahal kebutuhan tubuh hanya 1.2 gram saja atau paling banyak 2.5 gram.
Asupan garam sebanyak itu termasuk yang biasa sehari-hari kita konsumsi. Namun bukankah berarti pola makan Barat sudah menjadi budaya makan kita? Coba lihat di mall atau restoran cepat saji. Menu siap saji, junk food dan makanan olahan pabrik cenderung kelebihan garam. Karena itu penderita darah tinggi di jaman sekarang ini cenderung meningkat khususnya yang biasa menyantap menu Barat. Sebaliknya dengan menjadi vegetarian menu mereka lebih rendah kadar garamnya dibanding menu normal selain itu konsumsi buah-buhanan dan sayur mayur meningkat. D
Penelitian yang pernah dilakukan F.M Sacks melakukan studi dengan diet baru rendah garam DASH (Diet Approach to Stop Hypertension). Hasilnya memperkuat studi-studi sebelumnya bahwa darah tinggi orang modern disebabkan oleh kelebihan asupan sodiom dalam garam dapur. Buktinya tekanan darah vegetarian lebih rendah daripada yang bukan vegetarian. Selain rendah sodium sehingga terhindar dari kemungkinan darah tinggi, asupan protein dari sumber yang berpengaruh terhadap kesehatan tulang. Riset di universitas California pada ibu berusia 65 tahun ke atas memperlihatkan bahwa responden yang mengkonsumsi protein hewan lebih banyak dari protein nabati kehilangan masa tulang lebih besar.
Banyak kehilangan massa tulang berisiko patah tulang dan osteoporosis. Selain itu jumlah asupan protein hewani tidak berkolerasi dengan kepadatan tulang. Diperkirakan wanita dengan asupan protein hewani tinggi rata-rata tiga kali lebih sering mengalami patah tulang paha dibandingkan dengan yang protein hewaninya rendah. Kecukupan protein tetap penting. Namun memilih protein nabati dan membatasi protein hewani pada lanjut usia juga harus dianggap sama pentingnya. Untuk mereka yang berusia muda protein hewani dibutuhkan lebih banyak dibandingkan dengan protein nabati.
Kita cermati menu orang sekarang rata-rata terdiri dari daging, ikan, telur dan bahan makanan yang berasal dari produk susu. Selain cenderung kelebihan lemak, asupan sodium dari garam dapur menjadi penyebab meningkatnya tekanan darah. Padahal menu olahan yang sudah disimpan, diawetkan, ditambah macam-macam zat kimiawi selain kurang kandungan gizinya juga berbahaya bagi kesehatan. Menu junk food sebagaimana lazim dikonsumsi warga kota besar sebetulnya tinggal ampas. Sebab isinya sebagian besar hanya gula, garam dan bumbu dengan hanya sedikit kandungan bahan gizi utamanya. Termasuk di sini bahaya zat pengawet dalam makanan yang perlu diperhitungkan.
Pembuluh darah orang Amerika sudah kena karat lemak (aterosklerosis) sejak usia muda mengingat menu lemaknya berlebihan sejak usia bayi karena minum susu sapi, makan burger, steak, sosis, es krim dan sejenisnya. Kita sebenarnya sudah terancam oleh bahan-bahan yang sebenarnya sudah terbukti berbahaya tapi masih juga dikonsumsi untuk jangka waktu lama bahkan sejak bayi. Karena sangat berbahaya bagi kesehatan maka menu vegetarian agaknya sudah waktunya kita pertimbangkan untuk beralih pada menu yang lebih arif menuju sehat yakni lebih banyak sayur dan buah serta membatasi daging, telur dan susu.
Belajar dari suku-suku tertentu di dunia yang rata-rata berusia panjang ternyata menu mereka lebih banyak mengandung protein nabati ketimbang hewani. Hendaknya itu menyadarkan kita untuk memihak pada menu vegetarian sekali pun bukan menjadi vegetarian sejati.Cukup saja dengan makan ikan laut sebagai pengganti daging. Anggapan bahwa kurang makan daging membuat badan lemah cuma mitos belaka. Vegetarian yang berkecukupan semua zat gizinya tidak menjadi lemah daripada yang bukan vegetarian. Mereka bahkan relatif sehat.
Kalau sudah tahu manfaat menjadi vegetarian mengapa tidak memilih menjadi vegetarian? Bahwa menurut penelitian tubuh manusia sudah diprogam mampu bertahan hidup sampai usia 120 tahun tapi tidak semua orang mampu menempuhnya hingga usia itu. Selain memanjakan pola hidup salah,makan rakus, boros lemak, gula dan garam namun miskin sayur dan buah dalam menu harian, maka sudah waktunya kita beralih menuju hidup sehat dengan mencoba menjadi vegetarian. Anda mau?
Sumber : Gaya Hidup Sehat Awet Muda (disunting) keterangan gambar kiri atas diet makanan vegetarian penderita diabetes.
pinginnya jadi vege juga pasti lebih sehat