Suasana pusat-pusat perbelanjaan di Jakarta dan sekitarnya menjelang perayaan Natal relatif normal, tidak tampak lonjakan pengunjung bahkan dibilang sepi dari kegiatan jual beli. Demikian pula jalan-jalan protokol juga relatif lancar dibanding hari-hari sebelumnya. Kendatipun hari ini merupakan awal dari libur bersama Natal suasana kantor tempat sehat dengan reiki bekerja tetap buka untuk melakukan liputan dan rekaman out door Natal
Berkendara dalam cuaca hujan di sore hari tadi di sekitar Pasar Baru Jakarta Pusat menunjukkan kegiatan normal tidak terjadi lonjakan pengunjung bahkan dibilang sepi bila dibanding dengan perayaan hari besar Islam seperti Idul Fitri. Namun pihak pengelola Pasar Baru pada menjelang Natal tetap menyiagakan petugas keamanan siang dan malam sebanyak 30 personil yang terbagi dua sift. Menurut salah seorang petugas keamanan, Sarijan mengatakan sistim pengamanan di Pusat Perbelanjaan Pasar Baru adalah satu personil menjaga 10 toko.
Pengunjung yang datang di Pusat Perbelanjaan Pasar Baru tidak hanya mereka yang akan merayakan Natal. Sebagian besar pengunjung adalah mereka yang menghabiskan masa liburan sekolah dengan melihat-lihat suasana pertokoan. Namun Shinta salah seorang pengunjung datang ke Pasar Baru hanya untuk mencari keperluan pernak-pernik Natal bagi anak-anaknya.
Sementara itu suasana jalan-jalan protokol di Jakarta sore hari menjelang Perayaan Natal terpantau lancar seperti di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Husni Thamrin. Pada jam yang sama di hari kemaren lalu lintas tetap padat merayap sehingga hingar-bingar bunyi kendaraan bermotor mendominasi sore hari yang cerah menjelang malam hari.
Memang menjelang kebaktian Natal sejumlah Gereja di Jakarta hari ini mendapatkan pengamanan ketat. Pasukan Gegana Kepolisian Mabes Polri siang tadi melakukan penyisiran untuk mendeteksi kemungkinan adanya ancaman bom saat kebaktian berlangsung. Di antara Gereja di Jakarta yang mendapat pengamanan adalah Gereja Kathedral, Gereja Protestan Imanuel, Gereja Theresia dan Gereja Ortodoks Anglikan.
Puluhan aparat kepolisian anggota pasukan gegana Mabes Polri diterjunkan untuk melakukan penyisiran baik di dalam ruangan kebaktian maupun di halaman gereja. Di Gereja Katholik Kathedral misalnya seluruh ruangan gereja di sterilkan. Pasukan Gegana Mabes Polri menggunakan alat metal detector melakukan penyisiran tempat altar, lemari, ruang bawah bangku dan meja, seputar Patung Yesus dan Maria serta tempat vas bunga.
Karena pengamanan begitu ketat diharapkan Umat Kristiani tidap perlu khawatir dalam beribadah dan tetap khusuk dalam peribadatan. Mereka dapat melaksanakan Misa Natal dengan tenang, aman dan nyaman. Misa Natal di Gereja Khatedral hari ini dilaksanakan tiga kali yakni misa pertama pukul 17.00, misa kedua pukul 19 lewat 30 menit dan misa Natal ketiga pukul 22.00 wib. Untuk mengantisipasi kemacetan yang terjadi di ruas jalan Lapangan Banteng Utara dan sekitar gereja, banyak kendaraan jemaah di parkir di halaman Masjid Istiqlal. Hal ini menunjukkan tanda kerukunan antar umat beragama yang sudah terjalin selama ini.
Gereja Kathedral sendiri pukul 17.00 sore tadi menggelar Ibadah Misa Pertama Menjelang Natal dengan Tema Bertumbuh Menjadi Pembawa Damai. Dengan tema ini diharapkan Natal tahun ini bisa menghilangkan kebencian dan kekerasan antar sesama umat. Terlihat sedikitnya 3500 umat Kristen Katholik melaksanakan ibadah misa pertama. Dengan penuh khidmat berbagai doa dan pujian dihaturkan kepada Tuhan.
Romo Bratakatarna dalam khotbahnya menyatakan kedamaian saat ini merupakan hal penting dan mendesak untuk dilakukan. Masih terjadi aksi kekerasan dan kebencian di antara sesama umat. Karena tema Natal tahun ini adalah Bertumbuh Menjadi Pembawa Damai maka damai itu harus diciptakan sendiri oleh umat dan dimulai dari dalam hati.
0 komentar