Sudah sering kita mendengar akan pentingnya doa bagi seseorang. Dalam hubungan kekerabatan antara orang tua dengan anak dan sebaliknya, hubungan sosial pertemanan seseorang dengan orang lain dalam pergaulan sering menggunakan doa untuk kebaikan orang yang didoakan. Masih ingat sebulan lalu tatkala anak-anak kita yang sedang menempuh ujian akhir sekolahnya, ramai-ramai melakukan doa bersama menjelang pelaksanaan hari ujian agar ujian sekolah yang akan diikuti berjalan dengan sukses, mampu mengerjakan soal ujian dan outputnya berhasil lulus ujian sekolah. Demikian pula permohonan doa dari seorang anak kepada orang tuanya, teman bahkan saudara jika yang bersangkutan sedang diuji dengan sakit, mohon didoakan agar segera sembuh dari sakitnya.
Tentu saja permohonan doa merupakan energi positip yang melibatkan sang pendoa dengan Rab-Nya agar Dia berkenan mengabulkan apa yang dipintanya. Manusia yang lemah dan tidak berdaya akan menjadi sengsara jika dalam dirinya merasakan ketidak nyamanan dalam hidup ini. Misalnya kasus dia sedang menderita sakit, dapat musibah yang mengenaskan tentu berharap ketidaknyamanan ini segera berlalu dan kembali hidup normal dan nyaman. Karena itu sebagai umat beragama kewajiban berdoa setiap saat sangat dianjurkan setiap kali melakukan ritual ibadah sesuai dengan Iman dan Kepercayaan yang dianutnya.
Setiap orang tentu percaya akan adanya kekuatan doa. Kekuatan doa sering dibicarakan dalam forum umat beragama bahkan banyak penelitian di negara-negara barat para peneliti telah membuktikan kekuatan doa yang mampu menyembuhkan penyakit dan penderitaan jiwa. Sudah sering terjadi keajaiban penyembuhan dapat terjadi dari jarak jauh. Artinya doa dikirimkan oleh seseorang kepada orang lain baik diketahui atau tidak oleh orang orang yang didoakan sehingga terjadi hubungan energi doa antar keduanya. Selain itu seringkali doa sangat berpengaruh baik bagi seseorang yang acapkali berdoa dalam hal kesehatan maupun spiritual.
Dr. Heber Benson peneliti dari Harvard Medical School adalah orang yang mempopulerkan Mind Body Conection. Ia dapat membuktikan adanya hubungan yang jelas antara doa dengan kesehatan. Dalam penelitiannya ia menyimpulkan bahwa banyak berdoa dapat meningkatkan kesehatan tubuh mulai dari tekanan darah tinggi hingga meredakan rasa sakit yang diakibatkan oleh reumatik dan kangker.
Penelitian lainnya dari seorang ahli di Duke Univercity juga membuktikan hal yang sama. Hal yang menakjubkan adalah evektivitas yang sama dari doa yang dikirimkan jarak jauh tanpa sepengetahuan di penderita. Seorang ahli jantung Randolph Byrd, meneliti 393 pasien jantung yang dirawatnya di ICU di San Francisco General Hospital. Secara acak dipilih beberapa pasien lalu didoakan oleh kelompok pendoa.
Hasilnya mereka yang didoakan membutuhkan obat-obatan yang lebih sedikit dan cepat sembuh secara keseluruhan akan keluhan penyakitnya daripada kelompok pasien yang tidak ikut didoakan tetapi hanya diberikan obat saja. Bukan itu saja kekuatan doa untuk tujuan kebaikan mahkluk hidup selain manusia, yaitu tanaman. Percobaan terhadap tanaman yang didoakan dengan yang tidak. Tanaman yang didoakan lebih cepat tumbuh subur dan lebih tahan hama penyakit daripada tanaman yang tidak diberi doa akan tumbuh lambat sekali. Bakteri yang dibiakkan dalam tabung pembiakan akan bereaksi cepat ketika sang peneliti memberikan doa saat melakukan eksperimen di laboratoriom.
Satu hal yang perlu kita ketahui bersama sebagai praktisi reiki bahwa penyembuhan dengan energi reiki harus didahului dengan doa oleh praktisi reiki yang memberikan healing maupun pasien yang diberi terapi reiki. Perlu dipahami bahwa tindakan ini merupakan etika seorang praktisi reiki yang menyadari bahwa berhasilnya kesembuhan semata karena Tuhan YME dan bukan karena praktisi reiki yang menyalurkan energi reiki.
Lebih dari itu penyembuhan model reiki perlu disertai dengan rasa empati dan rasa kasih sayang kepada pasien. Doa perlu diucapkan dengan sungguh-sungguh dan penuh pengharapan bahwa doa akan dijawab-Nya. Sebaliknya doa yang diucapkan tanpa kesungguhan hati dan dibarengi perasaan empati dan kasih sayang tidak akan menghasilkan apa-apa.
Setelah doa dipanjatkan lalu diiringi dengan niat untuk menyalurkan energi reiki, mengarahkan energi sesuai dengan affirmasi dan setelah itu pasrah total. Selesai healing tidak lupa kita ucapkan sekali lagi doa syukur bahwa penyaluran energi penyembuhan reiki telah berlangsung dengan baik dan semoga Tuhan berkenan memberikan kesembuhan.
Kebiasaan berdoa tentu saja akan membuat seseorang terhubung dirinya dengan Tuhan YME. Tentu saja dari sudut pandang hasil penelitian pada kesembuhan dari penyakit karena pasien didoakan akan membuat seseorang awet muda dan panjang umur sehat walafiat. Tentu dengan ikut mendoakan orang lain panjang umur, sehat bugar dan awet muda boleh jadi si pendoa pun akan mengalami hal sama yaitu sehat, awet muda dan Insya Allah panjang umur.Tentu semua sahabat sehat dengan kundalini reiki ingin sehat bugar, awet muda dan panjang usia bukan?
Sumber tulisan : Buletin Inti Reiki April 2011 ( diedit ).
0 komentar