Artikel ini sehat dengan reiki tulis setelah membuka buletin Waskita Reiki yang terbit beberapa tahun lalu. Tulisan aplikasi reiki selain usaha di luar penyembuhan penyakit pagi tadi saya buka kembali di rumah. Isinya seputar praktek reiki dan pengalaman para praktisi reiki dalam menggunakan reiki untuk beberapa hal keperluan. Salah satu keperluan reiki di samping untuk energi penyembuhan, reiki dapat juga digunakan untuk membuat kenyamanan pada anak kecil yang rewel saat digendong orang tuanya dalam perjalanan menggunakan angkutan kereta api. Boleh dikatakan rewelnya anak karena ketidaknyamanan dalam perjalanan karena hawa panas dalam kendaraan, terjebak macet, berisik bahkan terkena penyakit mabuk alias muntah-muntah.
Kesaksian praktisi reiki bernama Hendro menggunakan reiki untuk menenangkan anak rewel di dalam kereta merupakan modifikasi reiki untuk kenyamanan dalam perjalanan. Salah satu kenyamanan dalam perjalanan adalah kendaraan berjalan lancar tidak mengalami kemacetan lalu lintas, penumpang tidak menggerutu dan isimewanya penumpang balita yang terkadang rewel dibuat tidur nyenyak dalam perjalanan setelah balita itu ditransfer reiki jarak dekat. Pengalaman Hendro yang menumpang kereta api malam dari Madiun ke Jakarta adalah salah satu bukti bahwa reiki bila digunakan untuk hal positip tentu akan mendatangkan berkah/rahmat kebaikan bagi orang lain yang sedang bermasalah. Misalnya masalah kesehatan terganggu ini lumrah, tetapi anak rewel sepanjang perjalanan tentu sangat mengganggu kenyamanan penumpang lain yang terusik dengan tangisan sang anak tadi.
Dalam kesaksian tadi Hendro cukup simpel menyalurkan reiki kepada anak yang sedang digendong ibunya di gerbong depannya. Artinya Hendro tidak duduk dalam satu gerbong tetapi berlainan gerbong. Tangisan anak semakin menjadi-jadi manakala kereta memperlambat lajunya dan saat akan memasuki stasiun. Instink Hendro mengatakan bahwa ketidaknyamanan bisa dikarenakan hawa panas di gerbong ini. Ditambah teriakan pedagang asongan yang menjajakan dagangannya ke dalam gerbong setiap kali kereta berhenti di stasiun. Rewelnya anak semakin menjadi-jadi tatkala kereta berjalan kencang dan bunyi guncangan kereta semakin menambah tangisan anak semakin menyayat hati perasaan Hendro.
Apa boleh buat...."Dengan Izin Tuhan saya salurkan reiki jarak jauh ini kepada anak tadi untuk membuatnya nyaman, guncangan kereta menjadikan empuk suaranya, rasa panas ditukar rasa dingin nyaman berkelanjutan selama perjalanan. Dengan Izin Tuhan terjadilah....", demikian papar Hendro dalam pengakuan yang dia utarakan di buletin Waskita Reiki. Doa Hendro dijawab Tuhan....anak kecil yang rewel tadi lambat laun berhenti menangis dan kemudian tertidur pulas selama perjalanan hingga tiba di Jakarta di pagi hari.
Pengalaman inilah yang kemaren malam sehat dengan reiki temui kembali dalam perjalanan menggunakan kereta malam dari Solo ke Jakarta. Jarak Solo ke Jogja hanya ditempuh sekitar 1 jam saja. Ketika kereta berhenti di Jogja penumpang baru berebutan masuk ke dalam gerbong. Gerbong penumpang tempat duduk sehat dengan reiki ada di urutan nomer 2 dari belakang. Penumpang baru seorang ibu muda dengan anak balita yang digendong naik ke gerbong dan menempati gerbong nomer 3 dari belakang. Jadi ibu dan anak ini duduk di gerbong depan tak jauh dari gerbong sehat dengan reiki duduk.
Kereta melanjutkan perjalanan menembus pekatnya udara malam. Selepas Jogja kereta tidak pernah berhenti. Bunyi guncangan kereta akhirnya membuat sang anak terbangun dari dekapan sang ibu. Mendadak anak ini menangis sejadi-jadinya. Ada hal yang tidak nyaman kembali terulang pada sang anak ini. Rasa panas, gerah, bunyi berisik tampaknya mengusik ketenangan sang anak ini dari tidurnya.
Akhirnya tangis anak meledak sepanjang perjalanan antara Jogja ke Kebumen. Berbagai cara telah dilakukan sang ibu untuk menenangkan sang buah hati agar tidak rewel. Mulai dari mengusap-usap kepala sang anak, menimang-nimang, membawa ke dekat sambungan gerbong (bordes) agar dapat hawa sejuk tidak juga membuat sang anak berhenti menangis. Akhirnya senjata andalan sang ibu pun di keluarkan dari dalam bajunya. Puting buah dada pun disorongkan ke mulut sang anak agar segera mengisap air susu ibu (ASI) tapi itu pun hanya sebentar membuat anak berhenti menangis.
Kereta tetap berjalan dan semakin cepat saja jalannya. Sang anak pun kembali menangis. Kembali ASI pun diberikan tetapi anak menjadi semakin rewel. Apakah ini disebabkan puting susu ibu tercemar bau rokok milik sang bapak....sehingga anak pun ogah mengisap puting susunya?....Walauallam. Tidak etis rasanya sehat dengan reiki menanyakan hal ini. Akhirnya....pengalaman sahabat Hendro inilah saya tiru malam itu.
Setelah berdoa sejenak sebelum mengakses reiki, affirmasi pun saya buat, "Ya...Tuhan berikan rasa nyaman pada sang Anak ini agar berhenti menangis...tukarkan bunyi berisik kereta ini menjadi bunyi meneduhkan laksana lagu Nina Bobo...oh Nina Bobo. Tukarkan hawa panas dalam gerbong menjadi hawa dingin sejuk khusus anak ini dan hilangkan energi negative rasa tidak nyaman dari diri sang anak menjadi energi positip yang membuat anak tidur nyaman sepanjang perjalanan. Dengan Izinmu....Ya...Tuhan...perkenankan doa ini dan terjadilah."
Kereta semakin berjalan kencang menembus udara malam yang dingin. Perlahan energi reiki mengalir semakin deras menyaingi bunyi goncangan gerbong kereta meluncur di atas bantalan rel. Puji Syukur saya haturkan kepada Sang Khalik....anak pun akhirnya tertidur lelap dan tetap dalam dekapan sang ibu muda ini. Energi reiki terus mengalir saya salurkan kepada anak ini. Selepas Kebumen sebelum kereta masuk terowongan Ijo Gombong, akhirnya energi reiki saya lepas. Sebagai gantinya saya alirkan energi perlindungan diri agar tetap bekerja nyaman sepanjang perjalanan dan membungkus anak tetap nyaman dalam dekapan sang ibu.
Sahabat sehat dengan reiki tercinta....sudahkah Anda mencoba bereksperimen menggunakan energi reiki seperti yang saya lakukan dalam perjalanan ini? Jujur saja...selama praktek reiki....baru malam itu saya menggunakan reiki untuk keperluan meninabobokan anak agar tenang tidak menangis dan tertidur nyenyak hingga tiba di tempat tujuan. Penggunaan ini saya lakukan setelah ingatan saya terusik dengan pengalaman saudara Hendro ketika menenangkan anak yang menangis dalam perjalanan dengan kereta api di malam hari. Jadi reiki memang dimungkinkan apabila kita benar-benar menyalurkan dengan tulus, ikhlas dan pasrah. Biarkan Tuhan berkarya dalam penyaluran reiki ini dan kita sebagai saluran saja dari energi reiki.
0 komentar