Pagi dinihari tadi ketika azan Subuh belum bergema, sehat dengan reiki berangkat ke kantor. Dalam perjalanan berkendara terlihat warung internet di Jalan Raya Ciledug arah Kebayoran Lama dekat Kampus Universitas Budi Luhur Jakarta Selatan masih buka. Terlihat beberapa sepeda motor parkir di depan warnet . Penunggu warnet seorang anak muda terlihat mengantuk berat yang ditandai tubuhnya menyender pada sandaran kursi yang didudukinya. Sementara pelanggan warnet sendiri saat itu asyik berselancar, main game dan entah situs apalagi yang sedang dia buka pagi itu. Boleh dikatakan fenomena berselancar di internet di pagi hari mudah kita jumpai bukan saja di Jakarta saja, tetapi kota kecil semacam Pati, Rembang, Grobogan, Banyuwangi, Tulungagung dan Pasuruan yang ada fasilitas internet pun, sejak pagi hingga malam telah larut, pelanggan pun masih hadir menggunakan fasilitas internet. Tampaknya mereka kecanduan internet.
Bagi pengelola warnet pun ini adalah berkah tersendiri untuk mengais rejeki dengan menyewakan internet kepada pengunjung. "Maklum sekarang kan jaman internet, aku sendiri juga demen berselancar di internet. Kalau di rumah aku lebih sering mengalah pada anak-anakku yang kecanduan facebook," kata mas Pujo sopir kantorku yang rajin menjemputku saat mendapatkan dinas siaran pagi hari tadi. "Kalau tugas menjemput karyawan telah selesai aku pun berselancar di internet, katanya. "Tidak buka situs orang dewasa milik Miyabi, Rin Sanuragi dan Nyomi Zen...Mas," tanya saya bergurau sesaat sebelum kendaraan yang dikemudikan masuk halaman studio. "Ah....Mbak bisa saja," katanya sambil mesem-mesem ngguyu.
Boleh jadi orang yang menggunakan waktu berlebihan dengan berselancar di internet kemungkinan besar memperlihatkan tanda-tanda depresi. Ini menurut para ilmuwan Inggris Rabu 3/02/10 yang menemukan gejala ini. Psikolog dari Universitas Leeds menemukan hal mencolok sebagai bukti penelitiannya. Sebagian pengguna yang getol menjelajahi internet terkena kebiasaan internet kompulsif. Mereka mengganti interaksi sosial dalam kehidupan nyata dengan ruang chat di dunia maya dan situs jejaring sosial.
"Kajian ini memperkuat spekulasi bahwa penggunaan berlebihan situs-situs internet yang berfungsi menggantikan fungsi sosial normal mungkin berhubungan dengan penyakit psikologis seperti depresi dan kecanduan," kata penulis utama kajian ini, Catriona Morrison, dalam jurnal Psychopathology. "Kecanduan berselancar bisa mengakibatkan sebuah dampak serius pada kesehatan jiwa," katanya. Para periset menganalisis penggunaan internet dan tingkat depresi terhadap 1319 orang di Inggris yang berusia 16 hingga 51 tahun. Dari jumlah itu sebanyak 1,2 persen masuk dalam katagori kecanduan.
"Para pecandu internet itu melewatkan lebih banyak waktu melihat situs seks, situs judi dan komunitas," kata Morisson. Mereka juga memiliki tingkat depresi sedang sampai parah yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengguna normal. Namun tidak diketahui apakah orang depresi tertarik dengan internet atau internet sendiri menyebabkan depresi.
Bagaimana dengan Anda semua sahabat sehat dengan reiki? apakah internet mengganggu jadwal tidur Anda semua? Ingat ya...tetap jaga kesehatan dengan baik. Jangan berinternet sampai larut malam....itu tidak baik bagi kesehatan phisik. Esok masih ada hari dan matahari terbit dari ufuk timur.
Sumber : Reuters/kompas (diedit)
Ya sebenarnya tergantung manajemen waktu dan kedisiplinan masing-masing individu ya mbak arum...:D
wah klo saya sempatnya malem klo sore waktu buat anak pagi kerja. tapi kok bisa apal Miyabi, Rin Sanuragi dan Nyomi Zen he..he ilham