Para kartel narkoba di Amerika Selatan dan Tengah telah mencoba berbagai cara untuk menyelundupkan kokain dari Kolombia ke Amerika Serikat. Pesawat-pesawat kecil digunakan sebagai alat penyelundupan pada era 1970 - an dan kemudian di tahun 1980 mulai menggunakan perahu-perahu motor sebagai sarana penyelundupan.
Di era tahun 1990 di saat teknologi radar yang digunakan polisi dan militer semakin canggih, para penyelundup memutar otak dan menciptakan kendaraan yang dapat ditenggelamkan di bawah air, dan kemudian ditarik dengan kapal-kapal ikan. Cara ini dipakai karena kendaraan ini tidak bisa terdeteksi oleh radar maupun sonar.
Sebagaimana dilansir Situs GeoWeek yang diulas Kompas Minggu menyatakan, fenomena ini menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan para kartel telah memasuki tahap baru yang lebih canggih. Awal tahun ini misalnya, polisi Ekuador menangkap kapal selam yang mampu menyelam sampai 2o meter di bawah permukaan laut. Kapal itu disergap di San Lorenzo, sebuah kota di perbatasan Kolombia.
Kapal selam yang panjangnya 30 meter itu ditangkap sebelum sempat diberangkatkan dari lokasi penyelundupan. Terbuat dari kaca serat ( fiberglass ), kapal selam ini bisa mengangkut 10 ton kokain dilengkapi dengan periskop, kamar untuk enam awak kapal dan sistem udara berpedingin. Sampai saat ini sudah sekitar 50 kapal selam canggih ataupun semi kapal selam yang ditangkap sejak tahun 2006.
Rawa bakau dan sungai yang ada di sepanjang pesisir Kolombia dan Ekuador memberikan perlingdungan alami bagi pengoperasian kapal-kapal penyelundup ini. Itu sebabnya instansi-instansi penanggulangan narkoba saat ini sangat membutuhkan teknologi pengawasan yang lebih canggih.
Sumber : GeoWeek.
0 komentar