ON LINE

Followers

SIAPA YANG BEKERJA DIBELAKANG LAYAR TELEVISI

Diposting oleh BLOG SEHAT ALAMI Rabu, 19 November 2008



Pagi ini Rabu 19 Nopember 2008 saya arahkan kendaraan saya menuju studio televisi di keremangan pagi yang sejuk udara Jakarta. Seperti biasa kesibukan datangnya hari baru bagi penduduk kota besar ditandai dengan ramainya lalu lintas di pagi itu. Ada yang berolah raga di Senayan, ada yang tengah menunggu kendaraan, ada yang sedang membersihkan trotoar depan studio namun pagi ini masih sepi saja suasananya. Entahlah apakah karena hujan turun semalam sehingga mereka enggan keluar rumah dalam ketergesaan.

Namun ketika kaki melangkah menuju ruang pengendali siaran televisi di lantai 2 ternyata di sini sudah ada rekan sekerja yang sudah melakukan aktivitas siaran. Ada yang sedang memprogam acara ke dalam komputer, ada yang sedang mengecek alat komunikasi ke studio berita dan ada pula yang sedang mengarahkan talent (pengisi acara berita ) di lantai studio 6. Lampu studio yang terang benderang cahayanya sudah menyorot tempat duduk meja penyiar. Sementara penyiar berita sedang didandani bak pengantin oleh juru rias studio agar ketika tampil nanti wajah terlihat camera face dan tidak terkesan wajah bangun tidur, saya persiapkan apa yang menjadi tugas saya pagi itu.

Saya masukkan kaset materi berita ke dalam VTR 3 serta mensetting awal kaset pada tune berita. Saya cek apakah jalur audio dan video sudah ditangkap video mixer dan audio mixer. Setelah terdengar audio yang saya playbackkan dan video tampak di layar monitor VTR 3 SX, petugas Audio Man mengatakan, "OK." selanjutnya saya katakan kepada petugas switcher man bahwa materi berita seluruhnya inputnya dari VTR 3. Sementara VTR 4 DVC Pro, VTR 1 Digital, VTR 2 SX saya biarkan kosong sebagai tempat cadangan kaset berikutnya bila ada materi berita datang menyusul. Asisten Pengarah Acara Berita membagikan naskah berita kepada petugas Chargen (yang mengetik telop nama penyiar, judul berita, materi berita dan telop kerabat kerja produksi). Pengarah Acara Berita memberi aba-aba bahwa waktu tinggal 10 menit lagi ON AIR (siaran).

Dari monitor progam on air terlihat materi acara playback tinggal 3 menit lagi. Terdengar aba-aba dari petugas kendali siaran bahwa tepat jam 6 pagi siaran berita boleh ON AIR. Dari hitungan mundur seiring munculnya kredit titel play back kaset Hikmah Pagi terdengar aba-aba petugas pengendali siaran ke ruang kontrol studio 6, "Studio 6 siap? 10-9-8-7-6-5-4-3-2-1-go, silakan siaran", saya playbackkan tune berita. Ini berarti siaran sepenuhnya sudah diambil alih studio 6 sepanjang siaran 1 jam ke depan. Petugas kameramenpun sudah menshot penyiar berita dalam ukuran gambar LS, MS dan Close Up. Di dalam ruang kendali siaran berita studio 6 petugas switcher memilih gambar yang hendak di on air kan berdasarkan perintah Pengarah Acara Berita. Semua komunikasi antara flour studio dengan Pengarah Acara di control room menggunakan handy talky. Sedangkan Pengarah Acara ke Penyiar Berita menggunakan head set yang dipasang di kuping Penyiar Berita.

Satu persatu materi berita pagi itu disiarkan berdasarkan rundown naskah berita, sementara petugas Telepromter di lantai studio mengetik Head Line berita di komputer agar dibaca penyiar melalui monitor yang on air yang diletakkan dibawah kamera. Jadi pada saat penyiar membaca head line berita ini pandangannya tertuju ke lensa kamera yang sedang on air yang berarti wajahnya menatap pemirsa televisi di rumah yang sedang menontonnya. Dalam perjalanan siaran berita ini saya sering memainkan video level dan black level mengingat materi berita kadang over exposed atau under exposed dan ketika diedit belum sempat diperbaiki. Maklum kegiatan redaksional berita semua bekerja berdasarkan dead line. Berita yang baru selesai diedit dan sudah di dubing langsung dilarikan ke studio 6 untuk segera disiarkan menyusul.

Tiba saatnya selingan iklan promo. Materi terakhir berita yang sedang on air saya play back kan dari VTR 3. Lalu switch ke penyiar di studio mengantarkan jeda iklan sesaat lagi. Saya persiapkan tune berita sepanjang 10 detik untuk pengantar ke ruang kendali siaran, lalu play dengan hitungan mundur 10-9-8-7- s/d 2-1-0 cut to siaran segera diambil alih pengendali siaran iklan. Di dalam studio penyiar bisa santai sejenak untuk menyeka keringat sambil menyeruput teh hangat. Saya dan rekan sekerja juga menyeruput teh hangat sekedar pengusir rasa dingin hawa ac studio.

Begitulah satu persatu materi berita di playback kan. Repotnya bila karena alasan jatah waktu siaran berita segera selesai dan materi berita masih tersisa 3 atau 4 item terpaksa Pengarah Acara Berita menghilangkan item berita yang di pending. Kalau begini saya terpaksa memfastford materi berita sepanjang 4 menit sehingga muncul tulisan musik kerabat kerja. Jangan keblabasan, karenanya alat VTR 3 ini perlu saya pindah ke posisi PB dan setting counter CTL mulai dari nol. Jadi ketika gambar dipercepat masih terbaca gerakan gambar bergerak cepat sekalipun tidak focus namun mata masih bisa mendeteksi gerakan pita yang dipercepat.

Cara kerja mengarahkan berita ini berlaku juga ketika sedang mengarahkan acara musik, dialog, pendidikan, fragmen baik siaran langsung atau rekaman (recording). Hanya kalau siaran langsung harus dipersiapkan kecermatan serta ketelitian dalam bekerja baik Pengarah Acara Siaran juga rekan kerabat kerja teknik dan produksi lainnya. Sedangkan bila kegiatan rekaman kesalahan kecil dalam mengarahkan siaran bisa segera di cut saat itu juga.

Siaran berita berakhir. Semua petugas yang terlibat lega, Pengarah Acara selaku komandan pagi itu mengucapkan terima kasih kepada petugas yang terlibat. Kaset berita di VTR 3 pun saya stop dan eject agar keluar dari mulut VTR 3. Lampu studio pun dipadamkan. Pimpinan teknik mencatat log book bahwa siaran selesai tanpa gangguan apapun. Untuk berita jam berikutnya petugas switcher menset back ground berita siang yang terpampang di layar komputer untuk di ajust di layar monitor lalu SAVE. Saya dan rekan sekerja lalu keluar studio. Pekerjaan awal hari ini telah selesai dilakukan.

Orang-orang yang bekerja di belakang layar ini disebut kerabat kerja produksi. Sebelum bekerja di industri penyiaran televisi mereka dididik di balai latihan televisi di Senayan Jakarta. Saat ini Balai Latihan Televisi menerima pendaftaran baik dari karyawan sendiri atau pihak luar TVRI. Inilah profil Balai Diklat TVRI Senayan Jakarta.

Teknologi informasi dan komunikasi semakin maju dengan pesat, khususnya dibidang penyiaran televisi. Perkembangan ini dapat dilihat dengan munculnya stasiun televisi swasta, production house, dan biro periklanan. Sejak tahun 1970 hingga kini Diklat TVRI telah menyelenggarakan berbagai jenis pendidikan baik bagi karyawan TVRI, TV Swasta dan telah sering menyelenggarakan kerja sama pelatihan dengan lembaga pendidikan luar negeri seperti NHK, AIBD, TTC-SFB dan lainnya. Dengan pengalaman dan fasilitas yang dimiliki, Diklat TVRI siap menyelenggarakan Pelatihan Profesi Penyiaran Televisi untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas bagi kalangan umum.









Ruangan Diklat TVRI

Diklat Kamerawan (Talk Show)

Fasilitas Diklat yang disediakan yaitu ruang kantor seluas 1.750m2, ruang kelas yang ber AC/OHP/LCD Projector/Video Player, Studio yang refresentatif dengan peralatan lengkap (camera, tripod, crane, video dan audio sistem, lighting), Ruang Pasca Produksi (Linear dan Non Linear Editing), Laboratorium Elektronika, Peralatan produksi luar, Workshop, dan Perpustakaan. Sedangkan pelatihan yang diselenggarakan, seperti Kamerawan (5 minggu), TV Presenter (5 minggu), Reportase (5 minggu), Videography (10 minggu), Editing (5 minggu), Teknik Pemancar (12 minggu), MC (1 minggu), dan Penyutradaraan (5 minggu)









Ruangan Diklat TVRI

Diklat Kamerawan

Untuk waktu pelaksanaan Teori dari hari Senin s/d Kamis, terbagi atas kelas pagi (08.30-12.30 wib) dan kelas siang (13.30-17.30 wib), sedangkan pelaksanaan Praktek seminggu 2 kali (08.30-17.30 wib) Sertifikat diberikan bagi peserta yang dinyatakan LULUS. Biaya pendaftaran sebesar Rp. 50.000,-/orang, biaya pendidikan tiap pelatihan sebesar Rp. 3.500.000,-/orang, tetapi khusus Videography Rp. 5.500.000,-/orang, MC Rp. 1.000.000,-/orang dan Teknik Pemancar Rp. 7.500.000,-/orang. Tempat Pendaftaran Diklat TVRI Jalan Gerbang Pemuda, Senayan Jakarta 10270 Phone : 021-5737152/5704720 ext. 3111 Fax : 021-5737152







Talk Show Dunia Wanita
Anda tertarik bekerja di bidang industri penyiaran televisi? Tak ada salahnya Anda bergabung segera.





0 komentar

Posting Komentar

SOFTWARE PSR.

ARUMSEKAR ON FACE BOOK.

REIKI LIKE

KOTA DAN NEGARA

STATISTIK ALEXA

About Me

Foto saya
Saya adalah manusia biasa seperti Anda juga yang sama-sama mengarungi hidup ini dengan menjalin tali persahabatan.Masih ingin belajar untuk meningkatkan pengetahuan khususnya bidang kesehatan alami. Karena itu saya tertarik belajar REIKI dan dengan REIKI pula saya belajar menyembuhkan diri sendiri dari gangguan penyakit. Namun demikian saya juga berteman dengan kalangan medis yang berprofesi dokter, perawat sekaligus sebagai Praktisi Reiki. Dengan merekalah saya belajar untuk menjadi manusia sehat baik jasmani dan rukhani. Senang melakukan perjalanan dinas karena tuntutan pekerjaan.

Blog Archive

ARUM ON BLOG SPOT COM.