Selasa siang 4 Agustus 09 seniman sederhana Mbah Surip telah meninggalkan kita semua. Berita yang sehat dengan reiki dengar melalui siaran radio di Jakarta juga menyiarkan berita sama perihal kepergian seniman rakyat kelahiran Magersari Mojokerto Jawa Timur. Selanjutnya berita kepergian seniman ini diulangi kembali oleh TV One pukul 12 siang sembari menyiarkan cuplikan pertunjukannya di TV One yang disaksikan oleh penonton beberapa waktu lalu.
Sebulan lalu dalam acara Kamera Ria di TVRI tanggal 7 Juli 09, Mbah Surip juga menyanyikan lagu hitnya berjudul Tak Gendong dalam urutan pertama di acara itu yang disiarkan langsung dari Auditoriom TVRI. Malam itu Mbah Surip seakan-akan menyedot perhatian kerabat kerja juga pengisi acara. Di antara tentara yang mengisi acara malam itu Mbah Surip menjadi idola baru. Di luar studio Mbah Surip mengobrol kepada siapa saja yang ada di Auditorium tanpa kecuali Pelawak Tarsan dan Marwoto yang juga tampil mengisi acara Kameria Ria.
Beliau bercerita bahwa penampilan dirinya yang aneh dengan pakaian kebesaran, rambut gimbal serta topi,baju dan celana warna bendera Jamaika mengacu kepada gaya Rastafarian. Gaya penampilan ini meniru kepada pemusik reggae Bob Marley. Banyak orang menafsirkan termasuk sehat bersama reiki sendiri bahwa Mbah Surip adalah seniman yang mencintai kebebasan berekspresi.
Dalam banyak kesempatan sebagaimana ditulis Kompas Minggu 12 Juli 09 Mbah Surip bercerita bahwa dirinya pernah kuliah di Jurusan Kimia Universitas Petra Surabaya lalu bekerja pada pengeboran minyak di Amerika, Kanada, Jordania, Jepang, Filipina dan Singapura. Saat Deep Purple manggung di Jakarta tahun 1975 Mbah Surip juga menonton konser itu sembari ujian masuk ke Perusahaan Pengeboran Minyak.
Pengalaman hidup berkeseniannya dijalani sambil menggelandang membawa gitar dengan jalan kaki dari Bulungan ke Ancol. Dia berekspresi menciptakan lagu lagu yang diakui telah diciptakan sejak 1998. Lagu itu adalah Ijo Royo-royo, Siti Maelan, Indonesia Satu, Bonek, Barang Baru, Bangun Tidur dan Tak Gendong sendiri. Di antara lagu itu Tak Gendong menjadi lagu hit terfavorit menjadi buah bibir percakapan semua orang di negeri ini.
Sejak Mei 2009 lagu Tak Gendong telah menjadi ring back tone (RBT) ponsel. Mbah Surip selaku pencipta lagu ini telah menikmati kesuksesan dalam hiburan radio dan televisi bahkan internet. Setiap hari ia selalu muncul di televisi. Hari-harinya dia habiskan dengan menghibur melalui tayangan siaran televisi kepada penonton di tanah air. Salah satu penampilan menjelang kepergiannya kepada Sang Khalik adalah di acara Kameria Ria TVRI tanggal 7 Juli 09 yang malam itu disiarkan langsung dan juga direkam sebagai bahan dokumentasi siaran.
Selamat jalan Mbah Surip semoga Engkau mendapatkan tempat layak disisi-Nya. Kami akan selalu rindu dengan ketawamu ha...ha...ha...ha...ha...ha. Dan lagu "Tak Gendong ke mana-mana, I love You Full akan selalu menyertai ingatan setiap orang yang rindu mendengarkan suaramu. Selamat jalan seniman.
selamat jalan mbah surip...
semoga karya2mu tetap abadi di hati penggemarmu...
selamat jalan Mbah Surip, sampai bertemu di Kemah Ibrahim!
Turut berbelasungkawa. Semoga amal dan ibadah beliau diterima di sisiNya.
Filosofi kesederhanaannya bagus sekali mbak. Empatinya juga tinggi... Sayang cita-citanya mendirikan bank artis belum terwujud dah keburu meninggal. Semoga amal ibadahnya diterima di sisiNya. Dan kesederhanaannya ditiru artis-artis lainnya.
O ya mbak... mau lapor awardnya sudah saya pasang... Maaf ya telat banget...
mbah surip oh mbah surip... namamu akan selalu terkenang dalam hati kami